Suporter Teladan
Sejak beberapa tahun yang lalu Aremania mulai diakui sebagai
contoh baik yang patut ditiru para suporter klub sepak bola lain. Kreatifitas, kekompakan dan kerukunan
Aremania dikagumi para suporter lain.
Yang muncul sekarang ada para suporter yang benar-benar dipengaruhi
contoh Aremania. Akibatnya yang
berkembang adalah masyarak suporter sepak bola yang atraktif dan sportif bukan
yang brutal.
Kreatifitas yang
dikagumi
Aremania kreatif sekali dan itu dan meraka ditiru suporter
lain. Pertama-tama, para suporter klub
lain mulai membangun komunitas suporter seperti telah ada di Malang.
Setelah suporter Arema menjadi Aremania, suporter Persija menjadi The
Jak, Jakmania dan suporter Petro menjadi Ultras, Ultrasmania. Tiga kelompok tersebut merupakan masyarakat
suporter yang paling semangat apalagi yang terbesar. Setelah itu ada kelompok yang lebih kecil
yang mulai muncul. Di Sidoarjo ada
Deltamania, suporter GPD. Di Jawa Tengah
ada Laskar Solo dan Slemania di Jogja.
Suporter Persikota merupakan Bentengmania di Tangerang. Pengaruh Aremania terutama di pulau Jawa,
yaitu tempat yang sudah dikunjungi ribuan Aremania. Karena jarak suporter dari luar Jawa belum
bisa mengalami atraksi Aremania. Yang
kedua suporter lain mulai memakai dirigen dan membuat lagu sendiri. Misalnya di pertandingan Petro vérsus Arema
ada dirigen Ultras. Ultras agak lama
belajar dari Aremania dan sekarang telah cukup pintar untuk bercanda. Pada waktu Arema kalah melawan Petro Ultras
mulai menyanyi:
Aremania…o Aremania
Di
mana lagumu…
Heh…heh…heh!
Di Jawa Timur kelihatannya para suporter dibagi dua: Gresik dengan Malang
dan Sidoarjo dan Surabaya. Namun Deltamania ikut contoh Aremania sambil
mengakui Bonekmania sebagai saudara.
Namun mungkin ini mempengaruhi Bonek secara positif.
Lagipula Bonekmania mulai ingin menjadi para suporter yang
tidak membuat kericuhan kalau klubnya Persebaya bertanding. Memang tidak mengakui pengaruh musulnya
tetapi jelas ada. Di Jawa Tengah dan
Barat suporter lebih terbuka dan bangga menganggap Aremania seperti
gurunya.
Yang kedua mengenai kaos sepak bola, Aremania masih yang
paling bagus. Antara semua kaos Aremania
warna utama adalah biru tetapi selain itu tidak ada perbatasan terhadap model potongannya. Ada
kaos biru dengan putih dan merah, kaos biru dan kuning, maupun kaos dengan
warna hitam dan jeruk. Setiap Ligina tim
Singo Edan mamakai kaos baru jadi suporter ikut gantian itu. Selain itu katanya setiap korwil di Malang memiliki potongan
kaus sendiri. Dan kelihatannya bahwa
setelah setiap pertandingan ada model potongan baru. Juga yang muncul di kaos ada simbol Singo
Edan. Ada singa dari lencana PS Arema, ada gambar
singa dari film ‘The Lion King’ termasuk tokoh yang raja dan tokoh yang
penjahat, dan bermacam-macam gambar lebih realisitis. Yang jelas Singo Edan sudah punya banyak
pesona. Di Malang ada patung singa yang
dibuat oleh suporter fanatik tim Singo Edan.
Di samping itu ada berbagai kaus Aremanita. Setelah ada tur ada beberapa kaus tur
Aremania. Menurut faktor tersebut bisa
memperhitung sekitar 200 potongan kaus.
Lagipula mungkin itu perkiraan konserfatif. Pernah diceritakan oleh Pak Hazmi bahwa
sayang Aremania tidak seperti suporter lain yang memakai kaus sama. Itu kelihatannay bagus kalau di stadion. Misalnya suporter Persija betul-betul
kelihatannya sebagai laut jeruk dan Ultras seperti yang kuning. Namun kalau penonton Arema tidak seperti itu. Soalnya karena potongan bebas harga kaus
rendah. Kaus Arema bisa dibuat penjahit
apa saja. Di samping kaus suporter suka
syal dan topi wol meskipun cuaca panas atau dingin. Dan juga Aremania pintar membuat spanduk dan
bendera. Benderanya sering ada gambar
singa. Kalau cuaca cerah bermacam-macam
spanduk ada di stadion. Juga suka
membuat spanduk. Pada pertandingan
terakhir di Malang
ternyata Persebaya pasti degradasi jadi Aremania membuat spanduk ‘Selamat Jalan
Persebaya’ dan ‘Selamat sukses di Divisi 1’.
Aremania ingin menjengkelkan Persebaya jadi membawa spanduk seperti itu
ke pertandingan terakhir Persema pada waktu menjamu tim dari Surabaya yang tersebut. Juga di Malang
ada beberapa warung biru atau warung Aremania.
Saya kenal dengan Pak Hazmi korwil kehitangan di sebuah warung biru itu. Beberapa warung di Malang menyediakan Bakso Arema. Sebetulnya masakan Basko Arema telah menjadi
salah satu jenis bakso yang paling disukai di Indonesia. Juga di tempat lain di Indonesia warung
suporter lain mulai muncul. Pada April
Warung Slemania muncul di Jl. Kaliurang di Jogja. Secara luas Aremania menjadi suporter
teladan. Pengaruh Aremania kuat di
beberapa tempat di Jawa. Suporter dari
Gresik ke Tangerang mulai meniru contoh Aremania.
Aremania mencintai
damai dan bersahabat dengan suporter lain
Perasaan dasar Aremania untuk cinta pada damai. Ada
beberapa ungkapan yang merupakan perasaan itu termasuk: ‘Aremania cinta damai’, ‘Aremania: We are not Hooligans’ dan ‘Damai itu
indah’. Suporter Arema merasa malu kalau
mengingat masa dulunya. Mereka tidak
mengagungkan zaman dulu. Aremania
berusaha untuk menjaga damai kalau ada pertandingan. Soalnya Arema bangga atas kemajuannya. Mereka sangat bangga bahwa dikagumi suporter
lain dan menerima gelar ‘Suporter terbaik’ dari PSSI. Yuli menceritakan bahwa seharusnya penonton
bisa menonton sepak bola tanpa butuh pagar untuk mencegah kerusuhan. Dia ingin semua masyarakat boleh menikmati
Arema tanpa takut. Masih ada kelompok
yang takut ikut yaitu golongan orang Tionghoa.
Aremania mengidola keadaan bahwa tidak ada diskriminasi antara kaum
etnis atau perbedaan agama. Yaitu
Aremania besifat inklusif. Namun perlu
waktu sebelum semua kaum masyarakat merasa telah cukup aman menerima
Aremania.
Sekarang Aremania mebangun hubungan persahaban dengan
suporter lain. Kalau Aremania masuk
Gresik Ultras mengucapkan Selamat Datang.
Karena Ultras sudah ikut contoh Aremania hubungan sehat antaranya
berkembang. Kedua kelompok mau mendukung
timnya dan menikmati sepak bola.
Bersama-sama mereka mengembangkan masyarakat suporter Indonesia. Dan itu akan bermanfaat untuk prkembangan
sepak bola Indonesia. Jika suporter fanatik tetapi brutal itu hanya
menghancur. Juga kalau suporter baik
prestasi klub lebih tinggi juga.
Misalnya karena suporter Arema pemain bagus main untuk Arema. Pemain seperti Aji Santoso bisa bermain di
luar Malang dan
dapat gaji yang lebih besar. Memang Aji
sudah pernah bermain untuk klub besar termasuk Persebaya dan PSM Makassar. Namun setelah itu dia kembali ke Malang. Juga ada beberapa pemain lain termasuk
Kurniawan dan Bima Sakti yang mau main untuk Arema tetapi Arema tidak mampu
mengajinya. Kalau suporter membuat
kerususuhan itu langsung merugi klub.
Selama Ligina VIII Arema membuktikan bahwa mereka bisa berteman dengan
para suporter lain. Pada akhir
pertandingan Persija v Arema Aremania dan Jakmania masuk lapangan bersama-sama
menyanyi bersama-sama, tukar kaus dan saling menikmati persahabatan antara dua
masyarakat suporter ini. Sambil keluar
stadion bersama-sama mereka menyanyi:
Aremania…dan
Jakmania
Aremania…dan
Jakmania
Musim ini Arema mencapai prestasi menembus posisi kedua di
Wilayah Barat dan main di putaran 8 besar.
Walaupun kalah lolos ke semi final karena upaya Arema saudara Aremania
Ultras bisa mendukung Petro di semi final.
Arema menang atas Persipura yang hanya butuh imbang untuk lolos ke
semifinal dengan Persita Tangerang. Oleh
karena itu Petro lolos namun dikalahkan dua dari tiga kali dalam putaran
delapan besar. Setelah itu Ultras mengucapkan
terima kasih banyak kepada Arema dan Aremania atas semangatnya walaupun peluang
lolos ke semi final sudah tidak ada.
Memang kejadian seperti itu menegaskan persahabatan antara suporter
Arema dan Petro. Karena semangat
suporternya Arema mencapai presasti tinggi.
Persema Malang yang memiliki pemain bagus juga tetapi tidak suporter yang
bersemangat akhirnya degradasi. Yang
paling penting adalah bahwa Aremania menjadi suporter teladan. Contohnya ditiru suporter lain. Akibatnya komunitas suporter yang sportif,
kreatif dan yang cinta damai berkembang bukan di Malang saja tetapi di setiap tempat yang
kenal dengan Aremania.
0 komentar:
Posting Komentar