Senin, 26 Mei 2014

MANAJEMEN ORGANISASI OLAHRAGA PRESTASI

MANAJEMEN ORGANISASI OLAHRAGA PRESTASI 
Hakekat Olahraga Prestasi 
Dengan melihat nilai strategis olahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka pengembangan olahraga prestasi di Indonesia secara sistematik, tersistem, dan terstruktur harus segera dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai kondisi aktual, situasi, dan kendala yang ada (KONI Pusat, 2003 : 21). 

Prinsip-prinsip universal untuk menciptakan seorang juara harus dilakukan dimana saja khususnya pada program latihan atlet berdasarkan informasi ilmu pengetahuan dan olahraga yang melibatkan keahlian multidisiplin. Menurut Dasar Gerakan Nasional Garuda Emas 1997-2007 (2003 : 22), strategi dasar tersebut meliputi : 

Intensifikasi koordinasi antar instansi dalam pembinaan olahraga prestasi, khususnya antara Depdiknas, Depdagri, dan KONI dilakukan Outsourcing (tidak sendiri). 
Tidak mempertentangkan antara latihan/kompetisi dengan kegiatan akademi atau pekerjaan. 

Menerapkan prinsip-prinsip pembinaan olahraga prestasi yang berlandaskan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi secara konsisten dan konsekuen secara bertahap dan berkesinambungan. 
Melakukan desentralisasi yang sinkron dengan sistem pengawasan terpadu. 

Menerapkan azas pembinaan olahraga prioritas dengan konsep PPLP, Kelas Olahraga, Klub Olahraga, SLTP/SMU Unggulan seperti Ragunan yang telah dikembangkan Depdiknas. 

Kelima strategi dasar tersebut merupakan inti dari Gerakan Nasional Garuda Emas 1997-2007, dengan kata kunci dalam olahraga prestasi adalah : 
Pembinaan dilakukan sejak usia dini; 

Sistem kompetisi yang cukup; 
Pelatih handal; 
Iptek keolahragaan; 
Dana; 
Jaminan masa depan; 
Organisasi pembinaan olahraga prestasi yang profesional. 
Dari sembilan kata kunci dalam pembinaan prestasi olahraga tersebut salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian prestasi atlet adalah organisasi pembinaan olahraga prestasi di Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI, 2003 : 50) bahwa salah satu bentuk komitmen terhadap pembangunan olahraga di Indonesia adalah Penguatan Kelembagaan dan Kapabilitas Manajemen. 

Penguatan kelembagaan dan kapabilitas manajemen bertujuan untuk meningkatkan daya saing yang semakin merosot berdasarkan parameter relatif (distribusi medali dalam Sea Games dan Asian Games), maka diperlukan peningkatan upaya dan kekuatan komponen-komponen strategis seperti pemanduan bakat dan sistem promosi atlet muda; pengadaan dan peningkatan standar kompetensi pelatih; peningkatan sarana dan prasarana olahraga baik dalam kualitas maupun kuantitas; dan sekaligus memperbaiki mutu pusat-pusat pelatih; menata sistem pelatihan dan kompetensi; meluncurkan program pendukung berupa penguatan sistem intensif dan rasa aman (perawatan rumah sakit, asuransi, dll.). 

Kekuatan dan Kelemahan Organisasi 
Kesehatan suatu organisasi merujuk pada kondisi umum yang tampak dari kemampuan organisasi untuk berjalan sepenuhnya sesuai dengan visi dan misinya. 

Salusu (2000 : 291) mengatakan bahwa kapabilitas organisasi adalah konsep yang dipakai untuk menunjuk pada kondisi internal yang terdiri atas dia faktor stratejik, yaitu kekuatan dan kelemahan organisasi. 

Kekuatan adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif yang memungkinkan organisasi memiliki kemampuan stratejik dalam mencapai sasarannya. 

Kelemahan adalah kondisi ketidakmampuan internal yang menyebabkan organisasi tidak dapat mencapai sasarannya. Apabila faktor kelemahan sangat dominan, ada kemungkinan kekuatan yang dimiliki organisasi berubah menjadi kelemahan. Sebaliknya kekuatan yang ada dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kelemahan (Higgin yang dikutip Salusu, 2000 : 291). 

Kekuatan Organisasi 
Beberapa elemen penting yang dipandang sebagai kekuatan dari sudut pandang organisasi antara lain : struktur organisasi yang rapi dengan penjabaran tugas dan tanggungjawab yang jelas dengan jarak kendali yang memadai sehingga semua staf pengurus memahami tugas-tugasnya dengan baik, serta memahami makna pelayanan yang bermutu. 

Faktor lain yang menjadi kekuatan organisasi adalah lokasi yang strategis dengan kemudahan transportasi dan komunikasi dengan berbagai unsur terkait. 

Pimpinan yang kuat dengan visi yang jelas serta ide-ide yang berbobot juga merupakan modal yang ampuh bagi organisasi dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas (Salusu, 2000 : 292). 

Dalam organisasi olahraga prestasi dari sudut pandang sumber daya manusia, yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian prestasi adalah atlet yang potensial dan pelatih yang profesional. Kedua faktor dominan ini merupakan kunci utama keberhasilan proses pembinaan prestasi yang ditunjang oleh faktor-faktor pendukung lainnya seperti fasilitas dan dana yang memadai. 

Kelemahan Organisasi 
Kelemahan suatu organisasi tidak boleh diabaikan sepanjang ada peluang untuk melakukan perbaikan, misalnya kurangnya tenaga pelatih yang profesional tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu diambil keputusan stratejik untuk menanggulanginya. Keputusan dapat berupa pengiriman sejumlah pelatih untuk mengikuti pendidikan lanjut atau penataran pelatih ke tingkat yang lebih tinggi untuk meningkatkan profesionalisme, atau dapat juga menyelenggarakan pelatihan dengan mengundang kalangan perguruan tinggi, tenaga ahli dari Pengurus Besar atau dari Federasi Olahraga Internasional. 

Kelemahan-kelemahan pada umumnya dirasakan oleh suatu organisasi antara lain lokasi yang jauh dari jangkauan fasilitas umum, seperti jalan raya, telepon, listrik, dan air minum. Disamping itu dari segi sumberdaya kurangnya dana untuk mendukung berbagai program yang direncanakan atau kondisi keuangan organisasi yang tidak stabil. Selain itu kelemahan dapat bersumber dari terbatasnya tenaga terampil, kekurangmampuan memanfaatkan sumber daya yang ada, rendahnya komitmen pengurus, dan lemahnya kepemimpinan karena kurang mampu berpikir stratejik (Salusu, 2000 : 294). 

Kepemimpinan yang lemah dengan sendirinya tidak dapat memberikan perhatian kepada atlet, pelatih, pengurus, dan stake holder lainnya yang berkepentingan dalam pencapaian prestasi yang tinggi. 

Budaya organisasi yang positif dapat membangkitkan daya dorong sekaligus menjadi kekuatan organisasi yang dapat menggerakkan komitmen atlet, pelatih, dan pengurus untuk berprestasi. 

Salah satu akar kelemahan organisasi adalah tidak memiliki visi dan misi yang jelas dan kemudian terlihat jelas pada penjabaran ke dalam tujuan dan sasaran. Kalau visi dan misi organisasi kabur, tidak ada pegangan yang kokoh dalam mencapai tujuan organisasi secara sehat. 

Banyak kenyataan di organisasi olahraga prestasi dalam mencapai tujuan prestasi hanya dengan membeli pemain tanpa memikirkan dampak negarif dan mengabaikan proses pembinaan yang berkesinambungan secara teratur. Lebih menyedihkan lagi pencapaian prestasi dengan cara-cara yang bertentangan dengan filosofi dasar olahraga, yaitu dengan menyuap pemain, wasit, dan pengurus lawan tanding. 

Penelitian Yang Relevan 
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Wachidin S. (2001), dengan judul Hubungan Manajemen Terhadap Prestasi SSB di Kabupaten Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap prestasi olahraga SSB di Kabupaten Sleman tidak signifikan. Uji harga F hitung = 0,161 < F tabel 19,247. Adapun sumbangan masing-masing variabel adalah : (1) perencanaan = 17,4%, (2) pengorganisasian = 3,1%, (3) penggerakan = 0,8%, dan pengawasan = 3%. 

Penelitian yang dilakukan oleh Aprizal (1997) dengan judul : Keefektifan Penelitian Manajemen Koperasi Bagi Manajemen KUD di Kabupaten Kerinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) keefektifan pelatih ditinjau dari segi pengetahuan manajer tentang manajemen sebesar 68,2% artinya kurang efektif, (2) keefektifan pelatihan dari segi kinerja manajer sebesar 68,2% artinya kurang efektif, (3) sedangkan pengalaman, pengetahuan, frekuensi, pelatihan, dan sikap mempunyai hubungan dengan kinerja manajer (nilai rho masing-masing : 0.88; 0.91; 0.86; 0.84). Hasil secara kualitatif menunjukkan bahwa : (1) metode penyampaian materi kurang tepat, (2) pengurus yang menjalankan fungsi dan tanggungjawab adalah pengurus yang menjalin koordinasi dengan sesama pengelola KUD, (3) pembina hanya menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya secara aktif terhadap KUD, (4) manajer yang bekerja mandiri adalah manajer yang sudah berpengalaman dan mengetahui fungsi dan tanggungjawabnya. 

METODOLOGI PENELITIAN 
Desain Penelitian 
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan metode survei dengan teknik angket dan wawancara. 

Sasaran dan Subjek Penelitian 
Sasaran dalam penelitian ini adalah semua organisasi olahraga prestasi yang bernaung di bawah lingkup KONI Propinsi DIY, mulai dari Klub, Pengurus Cabang (Pengcab), Pengurus daerah (Pengda) KONI Kabupaten dan Kota se-Propinsi DIY. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah : 10% dari jumlah atlet, 20% dari jumlah pengurus, dan 50% dari pelatih dan wasit se-DIY. Jumlah subjek untuk setiap Kabupaten/Kota ditetapkan 1.000 orang. Karena di DIY terdapat 4 Kabupaten dan 1 Kota maka subjek seluruhnya menjadi 5.000 orang. Cara pengambilan subjek penelitian ditetapkan bersama pengurus organisasi. 

Instrumen Penelitian 
Dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa angket dan wawancara yang disusun berdasarkan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi. 

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 
Data dikumpulkan dengan cara memberikan angket kepada pengurus, pelatih, wasit, dan atlet yang sudah ditetapkan sebagai subjek penelitian. Untuk meyakinkan keakuratan data yang dikumpulkan melalui angket dilakukan wawancara terhadap perwakilan dari pengurus, pelatih, wasit, dan atlet yang telah dijadikan subjek. 

Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dari hasil angket dan wawancara terhadap responden. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran global mengenai kinerja organisasi melalui penilai terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen organisasi di organisasi olahraga prestasi se-DIY.

3 komentar:


  1. Promo Terbaru Imlek!

    Slot Joker 123 Terpercaya

    Deposit murah!

    1 User ID Sudah Bisa Main Berbagai Macam Game Yang Ada Di Zeusbola!

    Melayani Deposit Pulsa

    Segera Daftar Yah Bosqu Dapatkan Bonus Lainnya.

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    BalasHapus
  2. How to play in the casino - Dr. MD
    It takes around 11-12 통영 출장샵 hours to get a hold of 전라북도 출장마사지 the game, and with the help of a 거제 출장샵 computer, you 문경 출장안마 can play on your cell phone 충주 출장마사지 or tablet.

    BalasHapus
  3. Roulette merupakan permainan casino yang cukup terkenal, hingga saat berkunjung ke casino-casino di luar negeri, tentunya Anda akan menemukan banyak para bettor yang bermain permainan ini.

    Tujuan dari permainan roulette adalah untuk memilih nomor pemenang yang akan muncul pada roulette. Anda juga dapat bertaruh dengan kombinasi angka atau memilih warna (merah atau hijau) atau bilangan (ganjil atau genap).

    Dapatkan BONUS ROLLINGAN untuk permainan CASINO, sebesar 0.5% , bonus rollingan tetap diberikan kepada pemain casino baik menang ataupun kalah

    Menerima deposit dari seluruh Bank Di Indonesia, Dan semua uang digital seperti OVO, GOPAY, LINK AJA, DANA, JENIUS DLL.

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami via livechat ataupun :
    ✔ WA / TELEGRAM : +6281297392623

    BalasHapus