Rabu, 28 Agustus 2013

Tugas dan Tanggung Jawab Juru Kamera

Tugas dan Tanggung Jawab Juru Kamera 
Juru kamera (camera person) bertanggung jawab atas semua aspek teknis pengambilan dan perekaman gambar. Seorang juru kamera harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukannya ketika ia mengambil gambar. Ia harus memastikan bahwa gambar yang diambilnya sudah tajam (fokus), komposisi gambar (framing) yang sudah tepat, pengaturan level atau tingkat suara sudah sesuai, warna gambar yang sesuai dengan warna aslinya (natural) dan ia telah mendapatkan gambar (shots) yang terbaik.

Seorang juru kamera tidak hanya dituntut untuk dapat mengambil gambar dengan baik, tetapi ia juga harus memahami gambar apa saja yang diperlukan bagi suatu berita televisi. Seorang juru kamera yang kemampuannya baru sebatas dapat mengoperasikan kamera saja belumlah dapat dikategorikan seorang juru kamera berita telebisi. Siapapun dapat menggunakan kamera, tetapi tidak semua orang dapat menjadi juru kamera yang baik tanpa terlebih dulu mempelajari landasan teorinya.

Lalu apa landasan teori yang perlu diketahui seseorang sebelum ia dinyatakan siap menjadi juru kamera?

Profesionalisme seorang juru kamera televisi dalam mengambil gambar dinilai ketika gambar hasil karyanya diperiksa sebelum diedit di ruang editing. Pengetahuan dasar mengenai teknik editing gambar mutlak harus diketaui oleh seorang juru kamera. Pemahaman teknik editing sangatlah penting bagi juru kamera sebagai dasar baginya untuk mengambil gambar. Banyak kalangan jurnalis berpendapat, seseorang harus belajar mengedit hambar terlebih dahulu sebelum ia terjun dan bekerja sebagai juru kamera. Jika editor banyak mengeluhkan gambar yang disediakan juru kamera maka besar kemungkinan juru kamera tersebut belum memiliki pengetahuan dasar mengenai prinsip-prinsip mengambil gambar yang baik dan benar.

Di ruang editing gambar-gambar yang diambil juru kamera harus dilihat kembali, dipilih dan kemudian digabungkan oleh penyunting gambar ke dalam suatu struktur yang saling bertautan, logis, dan masuk akal. Hasil editing harus dapat menjelaskan berita yang disampaikan secara visual sesuai dengan durasi waktu yang telah ditetapkan. Juru kamera harus menyediakan gambar-gambar yang dibutuhkan oleh editor gambar. Apa yang dibutuhkan editor gambar tidak sekedar gambar utama tetapi juga gambar penunjang, juru kamera yang mengambil begitu banyak shot tanpa menunjukkan hubungan yang jelas antara berbagai shot itu, maka sebenarnya ia hanya akan memberikan persoalan kepada editor gambar.

Pada dasarnya teknik pengambilan gambar untuk setiap jenis liputan adalah sama saja, apakah dalam pengambilan gambar untuk berita singkat, liputan khusus, atau membuat film dokumenter. Dalam liputan olah raga, misalnya pada suatu pertandingan sepak bola, maka juru kamera akan lebih banyak menggunakan teknik pengambilan gambar yang merupakan gabungan antara wide shot, yaitu sudut pengambilan gambar yang melebar, dan pengambilan gambar close up.

Dalam pertandingan sepak bola kamera akan banyak mengambil gambar-gambar selingan (cutaway) ke arah pelatih atau manajer sepak bola yang bertanding, shot ke penonton, dan gambar-gambar slow motion untuk replay gambar. Liputan langsung pertandingan sepakbola membutuhkan lebih banyak kamera yang diletakkan di berbagai posisi strategis di stadion. Selain itu beberapa kamera perlu diletakkan pada posisi yang lebih tinggi agar diperoleh gambar yang lebih baik.

Teknik yang sama dibutuhkan pula dalam liputan konser musik namun dengan tingkat pergerakan kamera, --seperti pan dan zoom-- yang berbeda, tergantung dari alunan musik yang dimainkan saat itu. Juru kamera akan lebih bebas lagi ketika mengambil gambar untuk membuat video musik. Bisa dikatakan tidak ada peraturan yang membatasi kreativitas juru kamera dalam mengambil gambar untuk pembuatan video musik. Pada dasarnya teknik pengambilan gambar merupakan upaya juru kamera untuk menerjemahkan suatu peristiwa yang dilihatnya yang mungkin saja cenderung subjektif. Namun tingkat subjektifitas ini tergantung pada program macam apa yang tengah dikerjakan. Misalnya apakah liputan itu lebih menekankan pada fakta, misalnya kecelakaan atau bencana alam, atau lebih menekankan pada nilai artistik, misalnya dalam liputan konser musik atau hiburan.

Terkadang posisi pengambilan gambar yang baik sangat bergantung pada kecepatan juru kamera tiba di lokasi peristiwa. Kemampuan tim untuk segera tiba di lokasi peristiwa adalah faktor penting dalam kesuksesan suatu liputan. Peristiwa yang berifat darurat (civil emergencies) seperti banjir, kecelakaan transportasi, kebakaran, atau peristiwa kriminalitas adalah peristiwa yang dapat muncul setiap saat, namun biasanya akan cepat pula menghialng dari pemberitaan. Liputan seperti ini tidak berumur panjang karena cepat dilupakan orang. Namun demikian dibutuhkan tim liputan yang dapat bergerak cepat ke lokasi agar diperoleh gambar terbaik dari peristiwa itu. Peralatan kamera harus segera dapat digunakan dan juru kamera harus bergerak cepat dalam mengambil gambar.

Salah satu prinsip dalam pengambilan gambar yang benar adalah tidak boleh terlalu banyak meninggalkan ruangan kosong pada layar. Teknik yang perlu diterapkan saat mengambil gambar adalah tidak banyak membuat ruang kosong pada layar dengan menggunakan metode komposisi. Satu dari metode komposisi yang paling sederhana disebut Trianggulasi, dimana pusat perhatian ditempatkan pada puncak suatu segitiga dengan bagian-bagian penting lainnya berada pada dasar segitiga itu.

Metode komposisi lainnya disebut Golden Mean. Metode ini menyatakan apabila layar telebisi dibagi menjadi tiga bagian, baik secara horisontal dan vertikal, maka empat titik pertemuan dari garis horizontal dan vertikal itu merupakan empat titik yang akan menjadi pusat perhatian penintit paling kuat. Sebagai peraturan umum, komposisi gambar harus berada dalam posisi mantap ketika rekaman gambar berlangsung.

Reporter dan juru kamera harus memiliki pengetahuan tentang teknik pengambilan gambar agar gambar tampak bagus. Setiap ghambar harus memberikan pesan yang jelas dan tidak membiarkan pemirsa bertanya-tanya apa yang menjadi topik perhatian dari suatu gambar yang ditampilkan.

0 komentar:

Posting Komentar