Rabu, 28 Agustus 2013

Masalah Dana

Masalah Dana

Klub Arema dan suporternya bersama-sama terhadap persoalan dana.  PS Arema selama Ligina VIII tidak disponsori oleh sponsor utama.  Akibatnya PS Arema merupakan salah satu klub yang miskin sekali.  PS Arema tergantung pada penjualan tiket di pertandingan di Malang untuk hidupnya.  Lagipula semangat suporter luar biasa dalam konteks soal dana karena pada umumnya suporter Arema kelas menengah ke kelas bawah. 

Masalah Sponsor
Selama Ligina VIII Arema tidak mempunyai sponsor utama.  Klub sepak bola swasta misalnya Pelita, Padang dan Petro tergantung pada sponsor besar untuk dananya.  Sementara itu klub perserikatan pada umumnya tergantung pada pemerintah daerah.  Banyak klub yang ada selama zaman Galatama telah dibubarkan karena terhadap masalah kekurangan dana.  Di samping itu soal kekurangan dana sangat mempengaruhi kemungkinan klub akan degradasi.  Ada klub yang terpaksa pindah untuk mencari sponsor.  Dulu Pelita KS bernama Pelita Solo, yaitu pindah ke Cilegon dan dapat sponsor pabrik Krakatau Steel.  PSPS di Riau yang mempunyai sponosr Caltex merupakan klub yang paling kaya di Indonesia.  Dibandingkan dengan klub-klub seperti ini Arema sangat miskin.  Oleh karena itu Arema tergantung pada penjualan tiket pertandingan di Malang untuk hidupnya.  Baru-baru ini Unmuh Malang muncul sebagai sponsor untuk putaran 8 belasar Arema.  Ini pasti meringankan beban soal dana Arema terhadap selama putaran perandingan itu di Gresik. 
Nama Klub
Dana Awal Ligina VIII
Arema
200 juta
Persema
2,5 milyar
Persija
10 milyar
Pelita KS
11 milyar
PSPS Pekan Baru
12 milyar

Tabel 4.  Dana Awal beberapa klub
Ada biaya tinggi untuk Arema yang sebelum putaran delapan besar harus melawan di Sumatra dua kali dan beberapa hari sebelum putaran delapan besar harus main sisa pertandingan dengan PSDS di Jakarta.  Setelah itu ada biaya main di Gresik tiga kali.  Menurut pengurus Arema, Unmuh Malang hanya akan memenuhi peran sponsor selama waktu putaran Delapan Besar. 

Suporter Luar Biasa
Para suporter siap membayar untuk mendukung Arema.  Selama Ligina VII Arema mempunyai sponsor Kanzen perusahaan dimiliki oleh orang Tioghoa.  Selain klub para suporter juga disponsori oleh Kanzen.  Sekarang tidak ada sponsor jadi suporter Arema harus memikul beban medukung klubnya sendiri namun dapat sumbangan uang sedikit dari pemerintah.  Tiket pertandingan Arema merupakan yang termahal di Indonesia.  Tiket Arema turun untuk dua pertandingan yang terakhir di Malang.  Tiket Ekonomi turun menjadi Rp. 12.000.  Namun biaya tinggi ribuan suporter menyaksikan pertandingan setiap kali Arema main di Malang.  Selama bulan Maret ada 5 pertandingan Arema di Malang.  Selain tur Batavia ada 3 pertandingan di Malang pada bulan April. 
Penampilan suporter setiap pertandingan luar biasa karena membayar untuk tiket pasti beban untuk kebanyakan suporter.  Selain membayar untuk tiket termahal di Indonesia,

Nama Klub
Tiket Ekonomi
Tiket VIP
Arema
15.000
35.000
Persema
7.500
15.000
Persija
10.000
30.000
PSS Jogja
7.000
-
Persebaya
7.000
20.000
Petrokimia Putra
5.000
10.000
PSPS Pekan Baru
gratis
-

Tabel 5.  Ongkos tiket beberapa klub
Aremania ikut tur kemana-mana.  Pada umumnya kalau Arema main di Jawa ribuan suporter hadir.  Pada waktu Arema melawan Persija ada sekitar 8.000 Aremania di Jakarta pada awal bulan April.  Sekitar 10.000 Aremania menonton pertandingan 8 besar di Gresik pada tanggal 19 Mei.  Memang biaya suporter yang mau ikut ke Gresik beban untuk orang yang bekerja untuk mencari nafkah.  Aremania siap mengambil jalan yang termurah apalagi yang paling melelahkan.  Suporter Arema siap naik truk ke Gresik maupun di atas bis atau mobil yang penuh.  Mendukung Arema beban khsususnya untuk suporter fanatik.  Misalnya Si Yuli yang menjadi suporter ‘full-time’.  Dia tidak bekerja tetapi tergantung pada keluarganya untuk hidup dan terus-menerus ikut kegiatan Aremania.  Di samping itu dia menjual tiket pada hari pertandingan di Malang dan dapt sedikit uang dari itu supaya mampu menyaksikan semua pertandingan di Malang dan ikut tur Aremania.  Tokoh-tokoh Aremania seperti dirigen dan korwil tidak masuk gratis.  Mereka harus membayar untuk menonton pertandingan. 

Suporter fanatik sepak bola ada di Eropa juga tetapi muncul di ekonomi skala besar.  Fenomena Aremania muncul dari konteks Malang di Jawa timur.  Namun Aremania tidak kalah dengan suporter Serie A atau English Premiere League atas semangat.  Memang Aremania luar biasa karena Aremania pada umumnya dari latar belakang kelas menengah ke bawah.  Semua orang yang ikut pertandingan harus membayar ongkos tiket yang mahal.  Ada akibat positif karena itu.  Kelompok kriminal dibatasi oleh harga tiket.  Yaitu jumlah orang yang cuma ikut untuk merampok pada umumnya tidak mampu membeli tiket.  Namun itu, bahaya yang paling parah di stadion adalah bahaya pencobet.  Di tempat ramai itu agak mudah untuk maling mencuri dompet.  Oknum pihak lain yang mau mengganggu suporter lain atau membuat kerusuhan tidak mampu membeli tiket.  Yang jelas ada bagian yang ikut pertandingan dari latar belakang kelas menengah, yaitu banyak mahasiswa yang ikut di belakang kedua gawang.  Kadang-kadang ada orang dengan pendidikan tinggi yang ikut.  Lagipula yang ikut di VIP barangkali dari latar belakang kelas menengah hanya saja karena ongkos tinggi tiket VIP.  Kalau Aremania dibandingkan dengan para suporter lain perbedaan agak mencolok.  Suporter Persija di Jakarta pada umumnya dari kelas menengah ke atas.  Itu kelihatannya langsung.  Jakmania mempunyai kaus-kaus yang bagus dan bersih walaupun Aremania kelihatannya tidak rapi.  Pada umumya penduduk Gresik dirupakan kelas Muslim Santri.  Karena banyak Santri dari latar belakang yang lebih kelas menengah ke atas barangkali suporter Gresik pada umumnya begitu juga. 

Antara para suporter Arema ada semacam kontroversi terhadap kegagalan Arema selama pertandingan Ligina.  Ada suporter yang kuatir bahwa pertandingan Arema pernah dijual, yaitu kalah untuk membesarkan dana klub.  Sudah lama dicurigai suporter dan muncul lagi pada waktu Arema kalah 5-0 dengan PSPS.  Jika ini benar atau tidak sulit dibuktikan.  Pengurus Arema mengatakan bahwa itu hanya omong kosong yang merugi Arema.  Yang jelas ada pihak suporter yang telah menandakan kemarahannya pada kemungkinan itu terjadi.  Suporter tidak mau prestasi klub dijual dan siap mendukung Arema mengenai soal dana itu.  Tanpa Aremania Arema akan hancur maupun degradasi atau bangkrut.  Semangat suporter Arema lebih luas dari sorak-sorai saja.  Mereka siap memikul beban Arema.  Kalau sponsor tetap tidak muncul prestasi Arema akan sulit dipertahan.  Yang jelas dengan Aremania sebagai suporter Arema tidak mungkin hancur.  Namun tanpa sponsor besar Arema akan terhadap kesulitan menjadi juara Ligina apalagi menembus semi final pada masa depan.  Soalnya selama zaman ini semangat sendiri tidak cukup untuk mengimbangi prestasi klub-klub yang disponsori perusahaan besar.  Kalau Arema telah dapat sponsor yang betul-betul mendukungnya 

 KESIMPULAN

Aremania sesuatu fenomena yang luar biasa dan sebetulnya menggambarkan banyak tentang Malang.  Dalam waktu agak singkat para suporter Arema mengalami semacam transformasi total.  Mereka mulai sebagai berbagai kelompok yang cenderung ke premanisme dan persaingan brutal.  Aremania muncul karena geng-geng Malang mulai luntur tetapi karena Aremania geng-geng itu tidak muncul lagi.  Aremania pada pertengahan 1990-an mulai misinya menghapus sejarah hitam dan mendorong perkembangan komunitas suporter yang sportif dan atraktif.  Namun tekanan dana atau terhadap musul Aremania telah menjadi suporter teladan Indonesia.  Lagipula mereka termasuk semacam budaya atau komunitas dalam masyarakat Malang yang mendorong persatuan dan kedamaian.  Yaitu pengaruh Aremania lebih luas daripada perkembangan komunitas sepak bola Indonesia.  Aremania sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat Malang khususnya selama lima tahun yang lalu. 

Mengenai sejarah: 
Sejarah perubahan total para suporter Arema menarik juga sebagi sejarah Malang bukan sejarah suporter saja.  Sejarah hitam ada, yaitu reputasi buruk yang masih berlaku berasal dari keadaan benar-benar buruk.  Suporter Arema sekarang tidak sama sekali mangagungkan zaman tersebut.  Sebenarnya mereka malu pada masa dulnya.  Mengenai konflik dengan suporter Surabaya mereka masih merasa benci pada mereka.  Aremania sulit menerima Bonek karena mereka masih mempenuhi peran provakator.  Namun Aremania sudah berkembang menjadi suporter murni, Bonek itu masih hooligan, yaitu musul suporter sepak bola.  Dengan suporter lain seperti dari Jakarta dan Gresik Aremania sudah bersahabat.  Bersama-sama komunitas suporter murni dibangun.  Aremania mulai berubah lebih dari 5 tahun yang lau dan itu baru mulai diakui.  Lagipula tim kesayagannya bisa mencapai prestasi tinggi karena suporter telah maju. 

Mengenai sekarang ini:
Aremania benar-benar atraktif, sportif dan kreatif.  Ini yang mulai diakui masyarakat Malang.  Pertandingan Arema itu telah aman dan hampir semua orang bisa ikut tanpa takut bahwa kericuhan akan terjadi.  Lagipula Aremania itu sesuatu yang khas Malang.  Walaupun Aremania benar-benar meniru sesuatu yang telah ada di Eropa, peniruan itu telah disesuaikan dengan konteks Malang.  Aremania sudah mempengaruhi Malang secara positif.  Aremania dan Malang bersatu dan aman.  Lagipula persatuan itu muncul secara alami tidak terpaksa dari atas.  Ligina VIII mungkin musim yang paling berhasil mengenai kerukunan Aremania dan tanggapan masyarakat terhadapnya. 

Mengenai Masa Depan: 
Tanggapan buruk terhadap Aremania akan perlu waktu untuk luntur.  Pasti untuk lama ada orang di Malang dan di luar yang akan menganggap Aremania sebagai kelompok brutal.  Namun yang lebih penting adalah bahwa perilaku para suporter sudah berubah.  Proses Aremania mengubah dirinya walaupun sudah lama jalan masih belum selesai.  Aremania harus tetap menjaga nama baiknya.  Reputasinya bisa dirusak dengan provokasi dari kelompok yang iri pada Aremania.  Oleh karena itu misi Arema masih jalan.  Aremania berdasarkan pada keberadaan Arema dan hidup Arema tergantung pada Aremania.  Keduanya tidak bisa dibagi tanpa menghancur keduanya.  Karena itu kalau meneliti soal suporter hal klub tidak bia dihindari.  Arema bisa dapat sponsor besar dan mencapai prestasi bagus, namun kalau itu belum ada Aremania akan selalu mendukung Arema.  Karena semangat itu Aremania untuk lama akan merupakan sesuatu aspek hidup masyarakat Malang.  Mudah-mudahan pada masa depan Aremania bisa berkembang menurut sikap positif yang telah menjai aspek inti suporter Arema. 

Daftar Pustaka
Bestari.  2001.  “Kecantikan Aremania tak tertandingi”.  No.  156. 

Bestari.  2001.  “Aremania: Mengukir sejarah baru”.  No.  156. 

Bestari.  2001.  “Aremania junjung sportifitas”.  No.  156.

Bestari.  2001.  “Kepinjut Jejak Adik”.  No.  156.

Bestari.  2001.  “Aremanita Menepis Anggapan”.  No.  156.

Bestari.  2001.  “Kreatifitas Aremania Dongkrak Ekonomi Rakyat”.  No.  156.

Colombjin, Freek.  2001.  “For Kicks”.  Di Inside Indonesia.  No.  68. 

Hudjono, Anwar.  2002.  “Aremania, Sebuah Gerakan Rakyat”.  Di Kompas. 

0 komentar:

Posting Komentar