preferensi masyarakat Surabaya dalam membaca rubrik
olahraga
Surat
kabar Jawa Pos memiliki segmentasi olahraga yang cukup kuat, sedangkan dalam tema
olahraga, perbedaan status sosial, perbedaan usia, dan perbedaan lainnya tidak
terlalu berpengaruh. Penelitian survey ini menggunakan teknik pengolahan
data pada penelitian menggunakan metode item
selection dan tracking study,
sehingga pengumpulan data yang dipergunakan adalah
kuesioner dan lembar eksemplar rubrik olahraga yang telah dibaca masyarakat
Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan, preferensi masyarakat surabaya terhadap
rubrik olahraga Jawa Pos berdasarkan header
halamannya adalah Sportainment, berdasarkan jenis olahraganya adalah Sepak
bola, dan berdasarkan coverage area beritanya adalah berita Internasional. Masyarakat Surabaya membaca dengan cara yang sama untuk content berita olahraga berdasarkan header halaman, jenis olahraga, dan
coverage area beritanya. Sebagian besar masyarakat Surabaya membaca hanya sebagian
content dengan cara acak. Semua masyarakat
Surabaya membaca content yang ada
gambarnya, namun sebagian besar masyarakat Surabaya lebih mengutamakan teks
berita daripada gambarnya.
PENDAHULUAN
Jawa Pos memiliki macam-macam
segmentasi untuk pembaca, sehingga muncul kedekatan/proximity dengan kehidupan sehari-hari pembaca. Ini dikarenakan
Jawa Pos memiliki segmentasi yang kuat terhadap anak muda dan olahraga.
(www.jawapos.co.id/awards, diakses tanggal 12 agustus 2012). Dalam tema
olahraga, perbedaan status sosial, perbedaan usia, dan perbedaan lainnya tidak
terlalu berpengaruh. Selain itu, pada surat kabar Jawa Pos
memiliki segmentasi olahraga yang cukup kuat. Ini dibuktikan dengan adanya
kompetisi bola basket antar sekolah yang disebut DBL (www.jawapos.co.id/awards,
diakses tanggal 12 Agustus 2012 ).
Kedekatan pembaca dengan content yang dibacanya akan memunculkan minat
membaca macam content dari rubrik
olahraga berdasarkan letak content (headline, teks, kolom, cutline, dan
sebagainya), berdasarkan jenis olahraga (sepak bola, bola basket, tenis, tinju,
balap motoGP, dan lain sebagainya), berdasarkan area yang diberitakan, dan
berdasarkan coverage berita (lokal, nasional, internasional). Preferensi
membaca tersebut merupakan perspektif individu dari perbedaan karakteristik
demografis audience pembaca rubrik olahraga di Jawa Pos. Dalam penelitian ini
audience ditempatkan sebagai individu
yang aktif dan pemakaian media memiliki tujuan tertentu yaitu memenuhi
kebutuhan untuk memuaskan diri mereka (Rakhmat, 2003: 205).
“…The
uses and gratification approach focuses on the active individual media user
that selects media content on the basis of personal needs and motives. The use
of particular media is perceived to result in particular individual psychological
rewards…” (Wimmer & Dominick 1994:270).
Preferensi membaca dipengaruhi
oleh motif oleh pembacanya. Sedangkan motif merupakan ciri dari kebutuhan.
Untuk memilih sebuah bacaan rubrik dalam surat
kabar Jawa Pos ini, ada dorongan diri, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak
yang berasal dari dalam diri manusia untuk membacanya. Sedangkan salah satu
ciri audience aktif menurut Frank Biocca adalah perilaku selektif (berkaitan
langsung dengan preferensi) yang akan menyeleksi hal-hal yang mendukung keyakinannya
dalam memilih informasi yang menarik minat mereka (Nurudin, 2003: 183).
Setiap individu memiliki
ketidaksamaan atas pemilihan content
dari sebuah media yang dibutuhkan. Dengan adanya bermacam variasi content dalam sebuah media, maka dapat
dibayangkan bagaimana masyarakat pembaca Jawa Pos yang heterogen memiliki minat
baca atas sebuah content yang
berbeda-beda. Sesama pembaca rubrik olahraga dalam surat kabar ini, memiliki masing-masing
kebutuhan untuk memenuhi pemuasan diri. Kemudian, pembaca menyeleksi content berita yang tertulis dalam surat kabar tersebut
sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Hal inilah yang menyebabkan adanya
segmentasi dari content media. Jika
dalam surat
kabar tertulis semua berita, maka akan menarik bagi semua pembaca tanpa adanya pemilah-milahan
media (Siregar, 2002: 25-26).
Pada pemilihan content media, khususnya olahraga akan sangat menarik jika dapat dilihat dari
perbedaan karakter individual pembacanya. Perbedaan tersebut salah satunya
dapat dilihat dari jenis kelamin. Dari jenis kelamin tersebut maka asumsi peneliti
adalah ada kedekatan content ddengan pembacanya. Seperti
contoh adalah peranan laki-laki dan perempuan dalam olahraga. Seperti yang
diungkap oleh IOC (2007:1) bahwa semula para wanita yang berlaga di olimpiade
hanya mengikuti cabang olahraga tenis, berlayar, kriket, menunggang kuda, dan
golf. Sekarang para wanita sudah dapat memainkan berbagai cabang olahraga
modern seperti sepakbola, hoki, olahraga bela diri, triathlon dan bahkan
pentathlon.
Prestasi yang dicapai para
wanita dalam olahraga sering pula dikaitkan dengan pandangan yang tradisional
dan modern terhadap mereka. Pandangan tradisional menyebutkan bahwa wanita
adalah makhluk feminis, lemah lembut,serta memiliki image seksualitas yang
tinggi sebagai bentukan budaya di seluruh dunia. Ketika wanita itu
berpartisipasi dalam olahraga dan berprestasi, berbagai pandangan mulai dari
tubuh yang lebih maskulin dan kehidupan seksualitas mereka yang sering kali
menjadi bahan pembicaraan. Media ikut andil dalam membangun pandangan-pandangan
tersebut. Seperti yang diungkap oleh Maguire (2002:61) bahwa
“…when succesful athletes are perceived to be a
challenge to established gender ideology, such as being lesbian or being
heavily muscled, they can receive negative media commentary…”
Pengaruh media yang begitu
besar telah memberikan Brand Image positif maupun negatif terhadap partisipasi
wanita dalam olahraga. Secara global juga pandangan-pandangan yang ditujukan
pada wanita yang berpartisipasi dalam olahraga dibangun oleh media itu sendiri.
Dari pemikiran tersebut, maka peneliti berasumsi bahwa setiap individu memiliki
preferensi yang berbeda dalam membaca headline,
teks, kolom, ataupun cutline. maka pertanyaan yang muncul adalah “Bagaimana
preferensi membaca rubrik olahraga Jawa Pos di Surabaya?”. Untuk membuktikan
asumsi tersebut, maka peneliti mencari tahu bagaimana setiap pembaca rubrik
olahraga pada surat kabar Jawa Pos memilih headline,
teks, kolom, ataupun cutline tersebut dengan menggunakan penelitian deskriptif
dengan metode survey di kota Surabaya.
0 komentar:
Posting Komentar