Minggu, 28 Juli 2013

Preferensi Terhadap Content Rubrik Olahraga Jawa Pos

Preferensi Terhadap Content Rubrik Olahraga Jawa Pos
Pembaca merupakan individu yang aktif dalam memilih atau menyeleksi berita. Berita yang menurut mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka yang akan mereka baca, sedankan berita yang tidak sesuai dengan kebutuhannya akan diabaikan. Tidak semua individu memiliki kebutuhan yang sama dalam mendapatkan informasi dari sebuah surat kabar.
Preferensi yang dimaksud adalah bagaimana masyarakat Surabaya pembaca surat kabar Jawa Pos memiliki ketertarikan untuk membaca content yang ada pada rubrik olahraga. Pembaca diasumsikan memiliki tahap afektif dalam membaca rubrik olahraga tersebut, yaitu meliputi tahap liking dan preference. Dalam tahapan ini pembaca dapat menentukan rasa suka terhadap suatu berita maupun artikel yang terkandung dalam rubrik tersebut. Ini dipengaruhi oleh field of experience dan frame of refference yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Kemudian sampai pada tahap preference, peneliti mengasumsikan bahwa pembaca telah memiliki pilihan tertentu dari berbagai macam variasi content yang ada pada rubrik olahraga Jawa Pos yang mungkin memiliki kesamaan atau pebedaaan antar pembaca (Kasali, 1992 : 53-54).
Preferensi juga memiliki makna selectivity “…bahwa perilaku media mencerminkan dari kepentingan selektivitas audience dalam menyeleksi content...” (Rakmat, 2003: 65). Untuk selektivitas itu sendiri ada dua macam, yaitu selektivitas jenis media dan selektivitas content media. Peneliti melihat preferensi tersebut dari metode item selection dan tracking study: Yang pertama menggunakan item selection untuk mengetahui pemilihan content yang dibaca pertama kali. Cara yang digunakan adalah dengan memberikan rubrik olahraga Jawa Pos secara utuh (Satu eksemplar), kemudian pembaca disuruh untuk memberikan tanda (Stabillo) terhadap content yang pertama kali dibaca. Seperti yang diungkapkan Stamn, Jackson, dan Jacoubovitch (1980):

Preferensi Berdasarkan Perbedaan Kategori Sosial
Pada usia dewasa dini, masyarakat Surabaya lebih memiliki minat untuk membaca rubrik olahraga daripada pembaca diusia lain. Adanya perbedaan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab adanya segmentasi pada rubrik olahraga Jawa Pos, meskipun hal kontradiksi disampaikan oleh Azrul Ananda dalam mediakompasiana.com seperti yang telah dijelaskan diatas. Oleh karena itu, usia merupakan bagian penting untuk menjadi bagian dari identitas seseorang audience pembaca, yang kemudian memiliki kecenderungan persamaan kebutuhan informasi dengan orang lain seusia (Michael R. Solomon, 2009:574). Kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan membaca sebuah content media.
Faktor identitas inilah yang mempengaruhi setiap individu masyarakat Surabaya pembaca rubrik olahraga Jawa Pos memiliki preferensi yang berbeda dalam membaca headline, teks, kolom, ataupun cutline. Hal ini sejalan dengan pemikiran McQuail yang beranggapan bahwa dalam kosumsi content media, audience sangat erat identitas demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis.

 Kemudian  kecenderungan membaca content rubrik olahraga tersebut dapat dilihat melalui Four-fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal, dan surveillance) dalam teori uses and gratification. Kelompok usia tertentu akan memiliki kecenderungan yang sama. Mereka yang berusia remaja dan dewasa awal secara tidak sadar menyukai bacaan yang hal-hal yang berbau trend dan hiburan, dan bacaan tentang olahraga merupakan salah satu content media yang digunakan oleh audience untuk memenuhi kebutuhan hiburan (Hawkins, 2010:132).
Audience dalam membaca rubrik olahraga Jawa Pos tentunya dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan informasinya. Audience membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan informasi setiap orang dapat dipengaruhi oleh usianya, semakin tua usia seseorang maka tingkat kebutuhan informasinya juga akan semakin luas (Yusup, 1995: 8).  Keluasan content berita dalam penelitian ini dapat dilihat dari coverage area beritanya. Asumsi peneliti dari teori tersebut adalah masyarakat Surabaya yang berusia lebih tua akan lebih menyukai content berita olahraga internasional daripada yang yang berusia muda.
Dominasi usia remaja dan dewasa awal tersebut sesuai dengan apa yang pada content Jawa Pos yang juga memiliki halaman khusus DBL dan deteksi. Halaman tersebut secara luas membahas tentang anak muda dan anak usia SMA. Faktor inilah yang juga mempengaruhi masyarakat khususnya anak muda dan dewasa awal untuk membaca rubrik olahraga Jawa Pos.

0 komentar:

Posting Komentar