Preferensi
Terhadap Content Rubrik Olahraga Jawa
Pos
Pembaca merupakan individu yang
aktif dalam memilih atau menyeleksi berita. Berita yang menurut mereka dapat
memenuhi kebutuhan mereka yang akan mereka baca, sedankan berita yang tidak
sesuai dengan kebutuhannya akan diabaikan. Tidak semua individu memiliki
kebutuhan yang sama dalam mendapatkan informasi dari sebuah surat kabar.
Preferensi yang dimaksud adalah
bagaimana masyarakat Surabaya pembaca surat kabar Jawa Pos memiliki
ketertarikan untuk membaca content
yang ada pada rubrik olahraga. Pembaca diasumsikan memiliki tahap afektif dalam
membaca rubrik olahraga tersebut, yaitu meliputi tahap liking dan preference.
Dalam tahapan ini pembaca dapat menentukan rasa suka terhadap suatu berita
maupun artikel yang terkandung dalam rubrik tersebut. Ini dipengaruhi oleh field of experience dan frame of refference yang dimiliki oleh
seseorang tersebut. Kemudian sampai pada tahap preference, peneliti mengasumsikan bahwa pembaca telah memiliki
pilihan tertentu dari berbagai macam variasi content yang ada pada rubrik olahraga Jawa Pos yang mungkin
memiliki kesamaan atau pebedaaan antar pembaca (Kasali, 1992 : 53-54).
Preferensi juga memiliki makna selectivity “…bahwa perilaku media mencerminkan
dari kepentingan selektivitas audience
dalam menyeleksi content...” (Rakmat,
2003: 65). Untuk selektivitas itu sendiri ada dua macam, yaitu selektivitas
jenis media dan selektivitas content
media. Peneliti melihat preferensi tersebut dari metode item selection dan tracking study: Yang pertama menggunakan item
selection untuk mengetahui pemilihan content yang dibaca pertama kali. Cara
yang digunakan adalah dengan memberikan rubrik olahraga Jawa Pos secara utuh
(Satu eksemplar), kemudian pembaca disuruh untuk memberikan tanda (Stabillo)
terhadap content yang pertama kali
dibaca. Seperti yang diungkapkan Stamn, Jackson,
dan Jacoubovitch (1980):
Preferensi
Berdasarkan Perbedaan Kategori Sosial
Pada usia dewasa dini,
masyarakat Surabaya
lebih memiliki minat untuk membaca rubrik olahraga daripada pembaca diusia
lain. Adanya perbedaan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab adanya
segmentasi pada rubrik olahraga Jawa Pos, meskipun hal kontradiksi disampaikan
oleh Azrul Ananda dalam mediakompasiana.com seperti yang telah dijelaskan
diatas. Oleh karena itu, usia merupakan bagian penting untuk menjadi bagian
dari identitas seseorang audience pembaca, yang kemudian memiliki kecenderungan
persamaan kebutuhan informasi dengan orang lain seusia (Michael R. Solomon,
2009:574). Kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan
membaca sebuah content media.
Faktor identitas inilah yang
mempengaruhi setiap individu masyarakat Surabaya
pembaca rubrik olahraga Jawa Pos memiliki preferensi yang berbeda dalam membaca
headline, teks, kolom, ataupun
cutline. Hal ini sejalan dengan pemikiran McQuail yang beranggapan bahwa dalam
kosumsi content media, audience
sangat erat identitas demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor
psikologis.
Kemudian kecenderungan membaca content rubrik olahraga tersebut dapat dilihat melalui Four-fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal, dan surveillance) dalam teori uses and gratification. Kelompok usia tertentu akan memiliki kecenderungan yang sama. Mereka yang berusia remaja dan dewasa awal secara tidak sadar menyukai bacaan yang hal-hal yang berbau trend dan hiburan, dan bacaan tentang olahraga merupakan salah satu content media yang digunakan oleh audience untuk memenuhi kebutuhan hiburan (Hawkins, 2010:132).
Kemudian kecenderungan membaca content rubrik olahraga tersebut dapat dilihat melalui Four-fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal, dan surveillance) dalam teori uses and gratification. Kelompok usia tertentu akan memiliki kecenderungan yang sama. Mereka yang berusia remaja dan dewasa awal secara tidak sadar menyukai bacaan yang hal-hal yang berbau trend dan hiburan, dan bacaan tentang olahraga merupakan salah satu content media yang digunakan oleh audience untuk memenuhi kebutuhan hiburan (Hawkins, 2010:132).
Audience dalam
membaca rubrik olahraga Jawa Pos tentunya dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan
informasinya. Audience membutuhkan
informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan
pemenuhan kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan informasi setiap orang dapat
dipengaruhi oleh usianya, semakin tua usia seseorang maka tingkat kebutuhan
informasinya juga akan semakin luas (Yusup, 1995: 8). Keluasan content
berita dalam penelitian ini dapat dilihat dari coverage area beritanya. Asumsi peneliti dari teori tersebut adalah
masyarakat Surabaya
yang berusia lebih tua akan lebih menyukai content
berita olahraga internasional daripada yang yang berusia muda.
Dominasi usia remaja dan dewasa
awal tersebut sesuai dengan apa yang pada content
Jawa Pos yang juga memiliki halaman khusus DBL dan deteksi. Halaman tersebut
secara luas membahas tentang anak muda dan anak usia SMA. Faktor inilah yang
juga mempengaruhi masyarakat khususnya anak muda dan dewasa awal untuk membaca
rubrik olahraga Jawa Pos.
0 komentar:
Posting Komentar