Minggu, 01 September 2013

Kualitas Jasa Olahraga

Kualitas Jasa Olahraga Untuk mencapai tingkat kualitas jasa pelayanan, dalam hal ini erat hubungannnya dengan tingkat kepuasan pelanggan. Karena sulitnya pelayanan kualitas jasa, maka perlu strategi dalam konsep manajemen pemasaran jasa seperti yang dikemukakan Yuyus Suryana (1999: 3-4) adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan suatu strategi pelayanan
Yaitu strategi tingkat keunggulan yang dijanjikan kepada pelanggan. Hal ini meliputi; bidang bisnis apa yang berhubungan dengan olahraga, siapa calon pelanggannya, dan apa yang dibutuhkan pelanggan.

2. Mengkomunikasikan kualitas pada pelanggan
Yaitu menginformasikan kepada pelanggan sehingga mengetahui dengan jelas tingkat pelayanan yang akan diperoleh, antara lain ruang tunggu, peralatan yang modern, pemeriksaan kesehatan yang berkala dan lain-lain.

3. Menetapkan suatu standart yang jelas dan terukur
Walaupun pada jasa sulit untuk menetapkan standar, tetapi perlu dibisniskan sehingga bagi pelanggan akan jelas mengenai tingkat kualitas yang akan dicapai.

4. Menetapkan sistem pelayanan yang efektif pada pelanggan
Yaitu memberikan suatu sistem, metode, dan prosedur yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.

5. Karyawan yang berorientasi pada kualitas pelayanan
Yaitu instruktur, pelatih, atau tukang pijat yang berkualitas dan bersertifikat serta mengetahui dengan jelas standar kualitas pelayan.

6. Survai tentang kepuasan dan kebutuhan pelanggan
Yaitu instansi/ perbisnisan selalu melakukan survey secara periodik dan sistimatis sehingga dapat mengetahui tentang kepuasan pelanggan dan kebutuhannya yang selalu berubah-ubah.

Menurut Pasuraman, A. et. al. (1985: 44) jasa yang diharapkan pelanggan selalu meningkat dikarenakan harapan pelanggan selalu dipengaruhi oleh:

1. Word of Mouth yaitu komunikasi kata mulut diantara para atlet/ member yang menggunakan jasa olahraga.

2. Personal Needs yaitu kebutuhan pribadi dari masing-masing atlet/ member.

3. Past Experience yaitu pengalaman dari pembelian jasa dimasa lalu.

Strategi Mutu Pemasaran
Mutu adalah tugas semua orang, seperti halnya juga pemasaran adalah tugas semua orang pada devisi pemasaran. Mutu seluruh ciri serta sifat barang/ jasa yang berpengaruh pada kemampuannya memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat. Adapun mutu total adalah kunci penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan

Strategi untuk mencapai mutu pemasaran total tergantung pada direktur Total Quality Marketing (mutu pemasaran total), dengan memerlukan pemahaman-pemahaman sebagai berikut :

1. mutu harus disadari pelanggan

2. mutu harus selalu ditampilkan dalam setia kegiatan perbisnisan barang/ jasa

3. mutu memerlukan komitmen karyawan

4. mutu memerlukan mitra yang bermutu (penyalur)

5. peningkatan mutu sering memerlukan lompatan jauh ke depan

6. mutu tidak perlu lebih mahal

Ada enam (6) konsep strategi kepuasan pelanggan menurut Kotler (1994: 91) adalah sebagai berikut :
1. Relationship marketing strategy, yaitu cara untuk menciptakan hubungan jangka panjang untuk mewujudkan kesetiaan pelanggan melalui kemitraan. Contohnya mengadakan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah klub-klub olahraga, dan KONI dengan terencana.

2. Superior customer service strategy, yaitu menawarkan jasa yang lebih baik dibandingkan dengan jasa yang ditawarkan pesaing. Contoh Klinik kebugaran selain menawarkan senam aerobik, fitness centre, juga menawarkan terapi terhadap pasien yang stroke.

3. Extra ordinary guarantees strategy, yaitu memberikan jaminan istimewa untuk mengatasi kerugian pelanggan. Contohnya para mahasiswa yang mengikuti pertandingan mendapat asuransi kecelakaan.

4. Customer complain handling strategy, yaitu penanganan keluhan untuk merubah ketidakpuasan menjadi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Pada organisasi olahraga ada penanggungjawab khusus yang menangani permasalahan pada saat berlatih.

5. Service performance improvement strategy, yaitu perbaikan setiap dimensi kualitas secara periodik dan terus menerus untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Contohnya gedung olahraga, peralatan, pelayanan terhadap atlet/ member, kemanan, dan lain-lain).

6. Quality function deployment strategy, yaitu perancangan suatu proses sebagai respon terhadap kebutuhan dan tuntutan pelanggan. Klub dan perkumpulan olahraga harus selalu cepat dalam menanggapi kebutuhan dan tuntutan masyarakat sehingga dapat memanfaatkan yang ada.

Unit bisnis harus berusaha dapat menata sasarannya secara hirarkis dari yang paling penting sampai yang kurang penting, dengan misi memberikan pelayanan baik bagi pelanggan. Dasar pemikiran strategis menurut Porter (1999) dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Keunggulan biaya keseluruhan, yaitu manajer berusaha menekan biaya produksi dan distribusi serendah mungkin sehingga harganya lebih rendah dari pada pesaingnya.

2. Pembedaan (Deferensiasi), yaitu manajer berusaha mencapai kinerja yang terbaik sesuai dengan keinginan pelanggan. Pembedaan terbaik dapat berupa dalam pelayanan, mutu, gaya, teknologi, dan lain-lain.

3. Fokus, yaitu manajer memfokuskan pada salah satu segmen pasar yang sempit dan tidak mengejar pasar umum. Contoh: (a) membuka kursus tenis bagi eksekutif yaitu: direktur, rektor, dekan, bupati, dll. (b) Pengobatan alternatif dengan latihan pernafasan.

0 komentar:

Posting Komentar