Jumat, 09 Agustus 2013

Pengertian Prosedur Eksperimen

Pengertian Prosedur Eksperimen Eksperimen dilakukan di dua SD Negeri, yaitu SD Negeri Cisitu I dan II di kota Bandung selama 2 bulan yaitu bulan Mei dan Juni 2010 dengan frekuensi dua kali per minggu yaitu pada hari selasa dan kamis. Jumlah total perlakuan yang diberikan sebanyak 16 kali, mekanisme pembelajaran diatur dengan ketentuan, setiap guru memperoleh kesempatan mengajar di setiap kelompok eksperimen, jadi setiap guru mengajar sebanyak 4 kali pertemuan di setiap kelompok eksperimen. Tes akhir atau post test dilaksanakan satu hari setelah eksperimen selesai. Jenis tes yang digunakan meliputi tes penguasaan keterampilan gerak dan teknik non tes skala kemampuan analisis dan motivasi olahraga. Data yang dikumpulkan pada saat tes akhir dilakukan dengan teknik tes penguasaan keterampilan gerak lempar tangkap bola, menggiring bola, dan pas bawah, serta teknik non tes dalam bentuk skala kemampuan analisis dan motivasi olahraga. Semua data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis varian multivariat (MANOVA) dengan bantuan program SPSS 16.


Instrumen Penelitian
Skala kemampuan analisis, penyusunan dan pengembangan skala didasarkan pada konstrak psikologis yang dikembangkan oleh Bloom (dalam Krathwohl, 2002). Konstrak kemampuan analisis terdiri atas dimensi konstrak kemampuan menganalisa, membedakan, menentukan, membandingkan, mempertentangkan, menyelidiki, mengelom-pokkan, mengenal, menjelaskan memperlihatkan, dan kemampuan memisahkan. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas konsistensi internal diperoleh skor Alpha Cronbach terentang dari 0,76 sampai 0, 90 dengan rerata 0,83. Tes penguasaan keterampilan gerak, seperti telah disebutkan salah satu indikator penilaian dalam pendidikan jasmani adalah keterampilan gerak. Sesuai dengan materi yang diajarkan selama eksperimen berlangsung dan mempertim-bangkan efisiensi dan efektifitas hasil penelitian, tes keterampilan gerak yang harus dilakukan siswa ketika eksperimen berakhir adalah tes lempar tangkap bola, keterampilan menggiring bola, dan pas atas dan pas bawah (Nurhasan, 2007). Skala motivasi olahraga yang dikembangkan merujuk pada struktur faktor motivasi olahraga yang dikembangkan oleh Marten & Webber (2002). Skala motivasi olahraga terdiri atas tiga sub-skala, yaitu motivasi intrinsik (motivation to know, motivation to experience stimulation, dan motivation to accomplish), motivasi ekstrinsik (identification, introjections, dan external regulation), dan amotivasi. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas konsistensi internal diperoleh skor Alpha Cronbach terentang dari 0,66 sampai 0,81 dengan rerata 0,74.


0 komentar:

Posting Komentar