Minggu, 01 September 2013

OLAH RAGA SORE DI TEMPAT UMUM

OLAH RAGA SORE DI TEMPAT UMUM
Pendahuluan
Ada sebagian besar olah raga di Malang yang tidak diorganisasikan dan tidak dipimpin. Ini adalah olah raga di jalan, di mana setiap sore anak dari mana-mana keluar rumahnya dan bermain olah raga di lapangan umum atau jalan. Mereka bermain dengan siapa saja yang mau bermain.

Ada beberapa jenis olah raga yang dilakukan di jalan. Tentu saja ada anak yang bermain sepak bola, tetapi selain itu ada bulu tangkis, bola basket, bola voli, skateboard, sepeda dan beberapa jenis lain. Kalau ada olah raga bisa bermain di jalan, biasanya ada anak yang akan bermain.

Metode
Dekat tempat tinggal peneliti ada beberapa lapangan dan jalan besar di mana anak bisa bermain. Setiap sore ada orang yang lewat depan rumah peneliti untuk bermain sepak bola di lapangan dan juga ada anak yang bermain skateboard dan sepeda. Jadi sering kali peneliti lewat di sekitar tempat mereka berolah raga dan sering menonton mereka bermain atau berbicara dengan mereka. Kadang-kadang peneliti juga ikut, dan sudah menjadi teman dengan anak ini. Ada olah raga di jalan di mana-mana di Malang jadi sering kali peneliti ke tempat lain atau rumah teman dan melihat anak bermain di jalan di sekitar rumahnya. Peneliti juga memberi anket kepada beberapa pemain dan bertanya kepadanya.

Sepak Bola
Setiap sore banyak anak keluar dari rumah atau kampungnya dan berkumpul di lapangan umum untuk bermain sepak bola. Walaupun itu lapangan umum, semua orang tahu bahwa lapangan dibagi dalam waktu, yaitu orang yang masih mudah tahu bahwa mereka boleh bermain sampai kira-kira jam empat, dan setelah itu anak kecil keluar lapangan dan orang yang lebih tua akan bermain. Pembagian waktu ini sudah diketahui oleh semua anak dan dimengerti oleh semua orang. Jadi anak besar tidak mengganggu anak kecil dan baliknya. Setiap kali peneliti melihat, anak selalu bermain di lapangan yang sama biasanya dengan pemain yang sama.

Waktu mereka bermain, mereka juga tahu siapa ikut tim yang mana, jadi tidak perlu memakai baju yang sama atau seragam. Sekali peneliti bertanya tentang hal ini, bagaimana mereka tahu siapa termasuk di timnya. Mereka menjawab bahwa orang hanya tahu. Mereka sudah bermain sepak bola bersama cukup lama jadi tahu siapa kawan seregunya. Sehal yang menarik terjadi pada suatu hari waktu peneliti duduk dengan salah satu kelompok anak sambil mereka menunggu anak lain. Ada anak yang berjalan di jalan raya sambil membawa bola. Teman peneliti berteriak kepada anak tersebut. Mereka diterima seperti teman, tetapi waktu peneliti bertanya kepada teman siapa nama anak lain itu, jawaban adalah bahwa dia tidak tahu. Peneliti terkejut sekali karena mereka sering bermain bersama seperti biasa dan sebelum waktu itu peneliti mengira mereka sudah saling kenal karena hubungannya kelihatan cukup akrab. Kelihatan mereka tidak peduli siapa yang bermain, hanya bahwa mereka mempunyai cukup orang untuk membentuk dua tim.

Mereka bermain setiap hari, sementara berteriak dan bercanda bersama dan pertandingnya tidak terlalu serious. Mereka secara santai ikut peraturan-peraturan permainan sepak bola tetapi tidak ada wasit dan biasanya tidak ada percekcokan. Ada orang yang memakai sepatu sepak bola tetapi kebanyakan tidak bersepatu. Akan tetapi, semuanya memakai baju dan celana pendek. Orang yang bermain mempunyai kepandaian yang cukup bagus dan berlari agak cepat. Ada yang bermain untuk klub atau organisasi yang ikut, dan ada yang ikut hanya untuk kesenangan. Mereka tidak peduli tentang cuaca, dan ada beberapa orang yang masih bermain kalau lapangan basah dan juga ada sedikit orang yang akan bermain kalau hujan. Pemainan sepak bola sudah menjadi kebiasaan sehari-hari untuk banyak anak kampung, tidak hanya di tempat peneliti tetapi di beberapa lapangan lain di seluruh Malang.

Skateboard
Selain sepak bola, ada kelompok anak laki-laki yang bermain skateboard di tepi jalan besar. Mereka mempunyai papan sendiri, tetapi mereka juga mempunyai perlengkapan skateboard seperti landai dan galah yang mereka simpan di depan rumah di sekitar tempat bermainnya. Setiap hari, kira-kira jam empat mereka menyiapkan perlengkapan dan main skateboard selama dua jam atau lebih. Jumlah anak di situ tergantung pada hari, biasanya paling kurang tiga, sampai sepuluh orang atau lebih. Mereka tidak peduli bahwa orang yang lewat dapat melihat mereka berlatih dan jatuh, mereka hanya peduli tentang bermain skateboard terus. Anak-anak skateboard ini sudah saling berteman. Berbeda dengan anak yang bermain sepak bola, yang bermain skateboard semua teman yang akrab sekali. Umurnya berbeda, ada anak yang ikut Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan juga termasuk mahasiswa.

Mereka seperti ‘gerombolan skateboard’. Mereka teman yang akrab sekali, tidak peduli tentang umur atau sekolah mereka dan biasanya tidak berbicara tentang sekolah atau kuliah. Ada yang mempunyai sepeda motor dan telepon selular dan ada yang tidak. Mereka tidak peduli dengan status atau posisinya dalam masyarakat, mereka hanya berkumpul untuk menghabiskan waktu dan berlatih skateboard. Akan tetapi, kelompok ini tidak menakutkan dan eksklusif. Sebetulnya balik. Mereka suka sekali bertemu dengan orang lain, dan itu alasan peneliti menjadi temannya. Sama dengan anak lain yang mau ikut skateboard. Misalnya, ketika ada anak kecil, kelihatan kira-kira usianya delapan tahun dan suka sekali menonton anak bermain skateboard. Anak kecil ini datang dengan bapaknya dan kelihatan sangat berminat untuk mencoba bermain sendiri tetapi dia merasa terlalu malu. Anak ‘gerombolan skateboard’ langsung memberi anak itu sepapan untuk dipakai dan berkata, ‘ayo, coba, tidak apa apa’ sampai anak itu tidak takut lagi dan mencoba bermain sendiri.

Anak yang bermain skateboard ini, selain bermain setiap hari bersama, juga sering menghabiskan waktu bersama pada malam. Biasanya anak yang masih sekolah tidak ikut tetapi mereka yang tidak bersekolah sering bersama. Mereka menonton film, makan atau bermain musik bersama, dan kadang-kadang membolos sekolah atau kuliah untuk bermain. Kalau malam minggu, mereka akan bermain di rumah atau ke kafe, dan yang ikut mempunyai usia yang berbeda-beda. Mereka teman yang baik, ataupun mereka ikut skateboard karena temannya sudah bermain atau skateboard dan bertemu teman, bermain skateboard adalah bagian hidup mereka. Bermain skateboard adalah kesempatan untuk mereka melepaskan diri dari persoalan atau tekanan hidup dan menghabiskan waktu secara bersama-sama.

0 komentar:

Posting Komentar