APLIKASI PENDEKATAN SELF-REGULATION LEARNING
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran (self regulation learning dan konvensional) dan jenis kelamin terhadap hasil belajar pendidikan jasmani yang direpresentasi oleh kemampuan analisis, motivasi olahraga, dan penguasaan keterampilan gerak. Penelitian dilakukan terhadap 120 siswa-siswi kelas IV dan V Sekolah Dasar Cisitu Bandung, dan dibagi kedalam empat jenis kombinasi perlakuan melalui randomize matched factorial design. Hasil belajar diukur dengan skala kemampuan analisis, skala motivasi olahraga, dan tes keterampilan gerak menggiring bola basket, pass bawah bola voli, dan lempar tangkap bola. Berdasarkan hasil analisis multivariat (MANOVA) diperoleh hasil: (1) pendekatan pembelajaran dan jenis kelamin memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar pendidikan jasmani, (2) pendekatan pembelajaran SRL memberikan pengaruh lebih tinggi dan signifikan terhadap hasil belajar pendidikan jasmani dibandingkan dengan pendekatan konvensional, (3) tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan jenis kelamin dalam mempengaruhi hasil belajar pendidikan jasmani.
The research was aimed to identify the influence of learning approach (Self Regulation Learning and conventional) on physical education achievement that representated by analysis ability, sport motivation, and motor skill acquisition based on gender. It was conducted toward 120 subjects comprise of 4th and 5th grade students of Cisitu Elementary School Bandung, and devided into four treatment combinations by randomize matched factorial design. The learning achievement measured using analysis ability scale, sport motivation scale, and motor skill test on ball dribbling in basketball, under passing in volleyball, and ball throw-taking. According to the data analysis result by using multivariate analysis technique, it was obtained as follows: (1) the SRL approach model gives higher influence and significant on improvement of analysis ability, sport motivation, and motor skill compared to the traditional approach model, (2) gender gives significant influence on analysis ability, sport motivation, and motor skill and (3) there is no interaction between learning approach model and gender in influencing analysis ability, sport motivation, and motor skill
PENDAHULUAN
Dalam mata rantai pendidikan, pendidikan jasmani dan olah raga merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan yang memberi sumbangsih bagi pembentukan pribadi anak didik seutuhnya, terutama melalui pengalaman dan penghayatan gerak yang meaningful dalam satu adegan pergaulan pedagogis. Pendidikan jasmani dan olahraga adalah panggung tempat proses pembelajaran gerak dan atau melalui gerak atau education of and through the physical (Lutan dalam Hidayat, 2004). Tujuan filisofis dari pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga adalah memperkembangkan kepribadian sebagai suatu keseluruhan, mencakup aspek fisik, mental, emosi, sosial, dan spiritual melalui partisipasi aktivitas jasmani yang terbimbing, terpilih, dan metodis-sistematis sesuai dengan norma-norma sosial dan kesehatan.
Penggunaan pendekatan pembelajaran Self Reglated Learning (SRL) dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga memiliki nilai strategis terutama karena SRL merupakan fondasi proses belajar sepanjang hayat yang membelajarkan peserta didik untuk mengontrol pikiran, sikap, dan tindakannya secara terencana dan siklis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Smith, 2001). SRL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang didasari oleh teori sosial kognisi yang menekankan adanya interaksi antara faktor person (personal), perilaku (behaviour) dan lingkungan (environment) (Bandura, 1997). Ketiga faktor ini saling menjadi kausalitas bagi faktor yang lain, oleh karena itu disebut triadic reciprocality theory (Kuiper, 2002).
Self-Regulated Learning merupakan suatu kegiatan belajar atau berlatih yang melibatkan aspek metakognisi, motivasi dan perilaku (Zimmerman dan Martinez-Pons dalam Smith, 2001). Keterlibatan aspek metakognisi terjadi dalam bentuk pembuatan perencanaan tujuan dan strategi kegiatan belajar, pemantauan kegiatan belajar dan evaluasi terhadap kegiatan belajar yang telah dilaksanakannya. Keterlibatan aspek motivasi berupa pengerahan perilaku untuk mencapai tujuan kegiatan belajar, sedangkan aspek perilaku dalam SRL berbentuk perwujudan perilaku untuk senantiasa mencapai tujuan kegiatan belajar. Peserta didik yang melibatkan aspek-aspek metakognisi, motivasi dan perilaku dalam melaksanakan kegiatan belajarnya akan cenderung menjadi lebih otonom dan lebih bertanggung jawab karena mereka menyadari bahwa hanya atas usaha mereka sendirilah tujuan belajar akan dapat dicapai. Sebagai sebuah strategi belajar, SRL merupakan rencana tindakan yang menggambarkan apa yang terjadi dalam proses pembelajaran. Rencana tindakan disusun dan diarahkan pada orientasi sasaran belajar sebagai sebuah kerangka berfikir mental yang menuntun dan menentukan proses berfikir atau cara-cara peserta didik menginterpretasi dan merespon achievement situation yang dimanifestasikannya dalam bentuk performa atau penguasaan keterampilan (Barron & Harackiewecz, 2001).
Penggunaan pendekatan pembelajaran yang memberi penekanan secara seimbang pada aspek kognisi, motivasi, dan perilaku masih sangat jarang. Didalam pembelajaran pendidikan jasmani setiap peserta didik seharusnya terlibat langsung di dalam penyusunan tujuan, strategi, pemantauan, dan evaluasi kegiatan belajar. Dengan begitu motivasinya akan senantiasa mengarahkan perilakunya untuk mencapai tujuan belajar, dan pada akhirnya termanifestasikan dalam perilakunya untuk senantiasa mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, penelitian ini menjadi sangat penting terutama karena pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan melibatkan aktivitas belajar peserta didik secara metakognisi, motivasional, dan behavioral. Juga menekankan pada pengem-bangan kemandirian, tanggung jawab pribadi, dan ketermotivasian peserta didik selama melaksanakan proses pembelajaran serta mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangan alat bantu pelajaran. Oleh karena itu, diduga pendekatan pembelajaran Self-Regulated Learning akan memberikan pengaruh lebih tinggi dan signifikan daripada pendekatan konvensional baik pada siswa putera maupun puteri terhadap hasil belajar pendidikan jasmani dan olahraga yang direpresentasikan dalam aspek kemampuan analisis, motivasi olahraga, dan penguasaan keterampilan gerak.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran (self regulation learning dan konvensional) dan jenis kelamin terhadap hasil belajar pendidikan jasmani yang direpresentasi oleh kemampuan analisis, motivasi olahraga, dan penguasaan keterampilan gerak. Penelitian dilakukan terhadap 120 siswa-siswi kelas IV dan V Sekolah Dasar Cisitu Bandung, dan dibagi kedalam empat jenis kombinasi perlakuan melalui randomize matched factorial design. Hasil belajar diukur dengan skala kemampuan analisis, skala motivasi olahraga, dan tes keterampilan gerak menggiring bola basket, pass bawah bola voli, dan lempar tangkap bola. Berdasarkan hasil analisis multivariat (MANOVA) diperoleh hasil: (1) pendekatan pembelajaran dan jenis kelamin memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar pendidikan jasmani, (2) pendekatan pembelajaran SRL memberikan pengaruh lebih tinggi dan signifikan terhadap hasil belajar pendidikan jasmani dibandingkan dengan pendekatan konvensional, (3) tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan jenis kelamin dalam mempengaruhi hasil belajar pendidikan jasmani.
The research was aimed to identify the influence of learning approach (Self Regulation Learning and conventional) on physical education achievement that representated by analysis ability, sport motivation, and motor skill acquisition based on gender. It was conducted toward 120 subjects comprise of 4th and 5th grade students of Cisitu Elementary School Bandung, and devided into four treatment combinations by randomize matched factorial design. The learning achievement measured using analysis ability scale, sport motivation scale, and motor skill test on ball dribbling in basketball, under passing in volleyball, and ball throw-taking. According to the data analysis result by using multivariate analysis technique, it was obtained as follows: (1) the SRL approach model gives higher influence and significant on improvement of analysis ability, sport motivation, and motor skill compared to the traditional approach model, (2) gender gives significant influence on analysis ability, sport motivation, and motor skill and (3) there is no interaction between learning approach model and gender in influencing analysis ability, sport motivation, and motor skill
PENDAHULUAN
Dalam mata rantai pendidikan, pendidikan jasmani dan olah raga merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan yang memberi sumbangsih bagi pembentukan pribadi anak didik seutuhnya, terutama melalui pengalaman dan penghayatan gerak yang meaningful dalam satu adegan pergaulan pedagogis. Pendidikan jasmani dan olahraga adalah panggung tempat proses pembelajaran gerak dan atau melalui gerak atau education of and through the physical (Lutan dalam Hidayat, 2004). Tujuan filisofis dari pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga adalah memperkembangkan kepribadian sebagai suatu keseluruhan, mencakup aspek fisik, mental, emosi, sosial, dan spiritual melalui partisipasi aktivitas jasmani yang terbimbing, terpilih, dan metodis-sistematis sesuai dengan norma-norma sosial dan kesehatan.
Penggunaan pendekatan pembelajaran Self Reglated Learning (SRL) dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga memiliki nilai strategis terutama karena SRL merupakan fondasi proses belajar sepanjang hayat yang membelajarkan peserta didik untuk mengontrol pikiran, sikap, dan tindakannya secara terencana dan siklis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Smith, 2001). SRL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang didasari oleh teori sosial kognisi yang menekankan adanya interaksi antara faktor person (personal), perilaku (behaviour) dan lingkungan (environment) (Bandura, 1997). Ketiga faktor ini saling menjadi kausalitas bagi faktor yang lain, oleh karena itu disebut triadic reciprocality theory (Kuiper, 2002).
Self-Regulated Learning merupakan suatu kegiatan belajar atau berlatih yang melibatkan aspek metakognisi, motivasi dan perilaku (Zimmerman dan Martinez-Pons dalam Smith, 2001). Keterlibatan aspek metakognisi terjadi dalam bentuk pembuatan perencanaan tujuan dan strategi kegiatan belajar, pemantauan kegiatan belajar dan evaluasi terhadap kegiatan belajar yang telah dilaksanakannya. Keterlibatan aspek motivasi berupa pengerahan perilaku untuk mencapai tujuan kegiatan belajar, sedangkan aspek perilaku dalam SRL berbentuk perwujudan perilaku untuk senantiasa mencapai tujuan kegiatan belajar. Peserta didik yang melibatkan aspek-aspek metakognisi, motivasi dan perilaku dalam melaksanakan kegiatan belajarnya akan cenderung menjadi lebih otonom dan lebih bertanggung jawab karena mereka menyadari bahwa hanya atas usaha mereka sendirilah tujuan belajar akan dapat dicapai. Sebagai sebuah strategi belajar, SRL merupakan rencana tindakan yang menggambarkan apa yang terjadi dalam proses pembelajaran. Rencana tindakan disusun dan diarahkan pada orientasi sasaran belajar sebagai sebuah kerangka berfikir mental yang menuntun dan menentukan proses berfikir atau cara-cara peserta didik menginterpretasi dan merespon achievement situation yang dimanifestasikannya dalam bentuk performa atau penguasaan keterampilan (Barron & Harackiewecz, 2001).
Penggunaan pendekatan pembelajaran yang memberi penekanan secara seimbang pada aspek kognisi, motivasi, dan perilaku masih sangat jarang. Didalam pembelajaran pendidikan jasmani setiap peserta didik seharusnya terlibat langsung di dalam penyusunan tujuan, strategi, pemantauan, dan evaluasi kegiatan belajar. Dengan begitu motivasinya akan senantiasa mengarahkan perilakunya untuk mencapai tujuan belajar, dan pada akhirnya termanifestasikan dalam perilakunya untuk senantiasa mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, penelitian ini menjadi sangat penting terutama karena pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan melibatkan aktivitas belajar peserta didik secara metakognisi, motivasional, dan behavioral. Juga menekankan pada pengem-bangan kemandirian, tanggung jawab pribadi, dan ketermotivasian peserta didik selama melaksanakan proses pembelajaran serta mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangan alat bantu pelajaran. Oleh karena itu, diduga pendekatan pembelajaran Self-Regulated Learning akan memberikan pengaruh lebih tinggi dan signifikan daripada pendekatan konvensional baik pada siswa putera maupun puteri terhadap hasil belajar pendidikan jasmani dan olahraga yang direpresentasikan dalam aspek kemampuan analisis, motivasi olahraga, dan penguasaan keterampilan gerak.






0 komentar:
Posting Komentar