Minggu, 01 September 2013

ATLET YANG BERMAIN UNTUK OLAH RAGA YANG BELUM MENDAPATKAN PERHATIAN

ATLET YANG BERMAIN UNTUK OLAH RAGA YANG BELUM MENDAPATKAN PERHATIAN
Atlet PON XVI Lain
Pada pihak yang lain, ada beberapa atlet yang sudah berprestasi tetapi bermain olah raga yang kurang mendapatkan perhatian di Malang. Atlet ini ikut PON XVI Pelembang tetapi sebagai tim dengan hanya satu, dua atau tiga atlet. Mereka masih atlet berprestasi seperti atlet lain, tetapi mereka tidak sebagian kelompok besar seperti tersebut di atas. Yang menarik tentang atlet ini adalah bahwa mereka menjadi satu kelompok dari beberapa jenis olah raga. Walaupun mereka tidak masuk tim yang besar, mereka masih mencari atlet dari olah raga lain dan berteman. Ini dapat dilihat di upacara penghargaan atlet PON XVI tersebut. Semua atlet sudah kenal atlet yang lain dalam tim PON XVI Jawa Timur dan kelihatan seperti teman, tetapi untuk olah raga yang yang kurang mendaptkan perhatian tidak ada tim tetapi ada atlet sendiri, berdua atau bertiga saja. Dalam angket, lain dengan orang yang bermain olah raga yang sudah cukup besar, semua atlet ini berkata bahwa olah raga yang ditekuni tidak mempunyai cukup perhatian di Malang. Misalanya, seorang atlet berkata bahwa olah raganya, panjat tebing, masih kurang sarana. Dia juga berkata bahwa pengurus harus memperhatikan kebutuhan atlet seperti prasarana dan dana. Sepemain softball berpendapat bahwa olah raga di Malang masih kurang perhatian baik dari masyarakat ataupun pemerintah. Tidak hanya atlet PON XVI, seorang atlet yang ikut Olimpiade Athena juga ingin olah raga di Malang lebih diperhatikan, panjat tebing khususnya, supaya olah raga panjat tebing di kota Malang lebih banyak peminatnya dan berprestasi setinggi-tingginya.

Analisa
Dua kelompok atlet tersebut masih bermain untuk alasan yang sama dengan atlet lain, misalnya hobi, menyenangkan dan kesehatan. Mereka mau prestasi seperti atlet apa saja, dan percaya bahwa semua olah raga di Malang harus mempunyai lebih banyak perhatian untuk menjadi lebih maju. Akan tetapi, atlet yang mempunyai perjuangan mau prestasi bukan hanya untuk sendiri tetapi juga karena kalau mereka berhasil, itu dapat membantu olah raganya berkembang dan mendapat lebih banyak perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Identitas mereka termasuk perjuangannya untuk menjadi juara jadi orang lain bisa mengetahui lebih banyak tentang olah raganya. Kalau mereka berhasil dalam kompetisi, mereka dapat memakai itu sebagai cara untuk meningkat perhatian olah raga di Malang. Atlet lain seperti tim balap sepeda sudah memasuki timnya dan identitasnya termasuk tim dan olah raganya. Mereka sudah termasuk dalam klub dan ini bagian hidup dan identitasnya.

Kesimpulan
Yang penting tentang semua atlet berprestasi di Malang adalah bahwa mereka tahu waktu ikut pertandingan atau kompetisi, mereka membawa nama daerahnya. Waktu seorang Malang berkompetisi di Olimpiade Athena, dia berkata, “setiap saya bertanding, baik di Indonesia maupun luar negeri saya selalu bawa nama daerah dan negara saya.” Selain itu, waktu seorang atlet ditanya di upacara penghargaan atlet PON XVI, dia berkata dia bangga sekali bahwa dia bisa mewakili Jawa Timor dan Malang dan ambil nama kotanya ke seluruh Indonesia. Tanpa memperhatikan olah raga apa saja, atlet-atlet tersebut menghormati atlet olah raga olah lain dan semua atlet ingin olah raga menjadi lebih maju di Malang pada masa depan.

0 komentar:

Posting Komentar