Kamis, 19 Desember 2013

SEJARAH SEPAK BOLA DIINDONESIA

SEJARAH SEPAK BOLA DIINDONESIA Berdasarkan acara penghargaan legenda sepakbola Indonesia yang pernah diadakan pada tahun 2007 oleh PT. Sampoerna Tbk yang memberikan apresiasi kepada 20 legenda sepakbola nasional Indonesia, Penulis mengkonfirmasikan hal ini kepada salah satu narasumber yang merupakan seorang anak dari salah satu legenda sepakbola Indonesia, Tresita Diana Pattinasarany, putri dari Ronny Pattinasarany, dimana narasumber mempunyai pengetahuan yang luas mengenai dunia dan sejarah sepakbola nasional Indonesia. Tresita juga pernah mengangkat tema tentang sejarah sepakbola nasional Indonesia sebagai tugas akhir kuliahnya.

Dalam wawancara dengan narasumber, narasumber memberikan bantuan peruncingan masalah dari 20 legenda menjadi 10 legenda karena agar nominal 10 atau pemfokusan jumlah yang lebih sedikit menunjukan betapa berkualitasnya pemain-pemain yang dijadikan legenda sepakbola tersebut. Angka 10 juga merupakan angka yang sakral dalam dunia sepakbola.

Pada akhirnya, penulis yang dibantu narasumber memutuskan siapa saja
10 pemain yang mengisi proyek ini.

2.1.1.2 Survey Lapangan
Untuk mendalami permasalahan dalam proyek ini, penulis berkesempatan untuk mendatangi kantor dari redaksi Kompas bagian olahraga, bapak Yesayas. Beliau setuju dengan narasumber pertama dengan 10 nama terpilih. Beliau berharap agar generasi sekarang lebih bisa menghargai dan mengapresiasi para pejuang sepakbola terdahulu.
2.1.2 Data Sekunder
2.1.2.1 Artikel “Sepakbola Indonesia” PSSI
Artikel ini menjelaskan sepakbola menjadi sebuah media alat perjuangan bangsa dimana dari masa sepakbola belum masuk ke Indonesia sampai pada masa berkembang nya sepakbola di Indonesia terpapar jelas oleh buku besutan PSSI ini. Sejarah sepakbola Indonesia tercatat rapih di artikel ini dari maas Ir. Soeratin hingga masa Nurdin Halid.
2.1.2.2 Data “ 10 daftar pemain sepakbola legendaris indonesia”
Artikel ini menjelaskan Daftar pesepakbola legendaris Indonesia yang di berkan penghargaan oleh penyelenggaraan final Copa Indonesia Djie Sam Soe pada bulan April 2007 sebagai apresiasi kepada seluruh pemain sepakbola Indonesia yang telah tampil membela Indonesia baik di kompetisi nasional, regional maupung tingkat Internasional.

Diantara nya sebagai berikut :
Ramang Penyerang 1950 Makasar Maulwi Saelan Kiper 1951 – 1958 Makasar Ronny Pasla Kiper 1960 – 1970 Makasar Robby Darwis Stopper 1985 – 1997 Bandung Ronny Pattinasarany Libero 1970 – 1982 Ambon-Makasar Iswadi Idris Gelandang 1968 – 1980 Aceh Risdianto Penyerang 1971 – 1981 Pasuruan Rully Rudolf Nerre Gelandang 1977 – 1989 Papua Ricky Yakobi Penyerang 1982 — 1993 Medan Widodo C. Putra Penyerang 1991 — 1996 Cilacap
2.1.2.3 Artikel “Sang Juara” Komite Olahraga Nasional 1998
Artikel ini menjelaskan seluruh juara olahraga Indonesia lengkap dengan dokumentasi dan profil atlet. Dan tentu nya juara-juara sepakbola Indonesia dengan prestasi-prestasi nya.
2.1.2.4 Sejarah Sepak Bola Indonesia
Indonesia dan sepak bola, sejarah mencatat sepak bola dibawa masuk ke Indonesia oleh para pedagang dari negeri Belanda, kalau mereka awal masuknya ke Indonesia sekitar tahun 1602 M maka sepakbola lahir dari perkembangan aktifitas dagang mereka di Indonesia.

Namun lebih spesifik nya sepak bola mulai di mainkan sebagai ajang perlombaan permainan di mulai sejak 1920, di mana pada saat itu belanda sudah membawa berbagai macam olah raga lain nya seperti tenis, kasti, bola tenis renang dan hoki namun kesemua nya itu hanya di peruntukan bagi kalangan Belanda, Eropa dan Indo saja, tetapi bedahalya dengan sepak bola, dimana rakyat pribumi di perbolehkan memainkan nya selain itu sepak bola juga tidak terlalu membutuhkan sarana atau alat pendukung yang banyak sehingga menjadi olahraga yang langsung di gemari oleh seluruh rakyat pribumi pada saat itu.

Dari saat itulah persepakbolaan indonesia mulai terbentuk dari berdiri nya organisasi-orgaanisasi sepakbola pioner indonesia seperti, persatuan Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija), persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang terus berkembang hingga dapat lolos ke piala dunia FIFA 1938.

Kemungkinan lahirnya sejarah sepakbola diatas dapat menjadi kebenaran atau pula menjadi kesalahan, namun tidak ada yang boleh menjustifikasi kedua hal tersebut kecuali atas dasar fakta sejarah yang kuat dan benar. Disinilah letaknya urgensi dilakukanya penelusuran sejarah sepak bola nasional Indonesia.

Berharap pemerintah agar melalui kementrian pemuda dan olahraga dapat juga memperhatikan akan hal ini sehingga sejarah olahraga nasional tidak kehilangan benang merah. Tetapi kita semua jangan selalu menuggu dan berharap terhadap sikap pemerintah akan kepedulian nya dengan hal ini, perlu kesadaran tinggi agar catatan sejarah gemilang bangsa ini tetap utuh sebagai pelajarang berharga bagi bangsa ini. penelitian tentang hal ini mungkin sangat urgen untuk dilakukan sehingga memberikan beberapa titik awal kejelasan sejarah lahirnya sepakbola nasional, agar persepakbolaan kita lebih baik karna bekaca pada sejarah dan tidak menjadikannya catatan saja tetapi sebagai pecutan semangat agar persepakbolaan nasional dapat bangkit dan sejajar dengan raksasa sepak bola dunia.

2.1.2.5 Sejarah PSSI
Jakarta1920 olah raga sedang bergeliat di sana, kasti, bola tangan renang, tennis, renang dan hoki di perkenalkan pada masyarakat Indonesia namun terbatas untuk kalangan Eropa Belanda dan Indo saja, namun pertandigan voetbal atau sepak bola sering di pertunjukan juga untuk meramaikan pasar malam yang biasanya di adakan saat sore hari, yang menjadikannya terkenal dan popular di kalangan masyarakat Jakarta pada masa itu karena tidak memerlukan tempat dan peralatan khusus dan pribumi di perbolehkan memainkannya.

Lapangan Singa atau sekarang dikenal dengan Lapangan Banteng menjadi saksi bisu dimana pertandingan sepak bola pada saat itu sering di lombakan, pada saat itu mereka menyebut nya vijfkam atau panca lomba dan tienkan dasa lomba. Dengan adanya kegiatan rutin ini maka terbentuklah bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola yang pesertanya adalah serdadu-serdadu yang tinggal di tangsi-tangsi militer, dari bond-bond itulah cikal bakal klub-klub besar lahir. Tidak mau kalah dengan pergerakan tersebut warga Belanda, Eropa dan Indo pun membuat bond-bond serupa. Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Dan adapun bond Cahaya Kwitang, Si Sawo Mateng dan Sinar Kernolong yang dijadikan nama bond warga pribumi yang identik dengan nama wilayah mereka.

1925 terbentuklah persatuan sepak bola Djakarta (PERSIDJA) dan 1928 terbentuklah Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang dilakukan Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB). Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakarta pusat.

1930-an berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936 milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia. Memasuki tahun

1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai menemui meredup dan berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan yang mengantarkan VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3 pada 1933.

Pada 1938 dengan banga Indonesia dapat lolos ke Piala Dunia. Namun pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia Belanda) sempat mengalami hambatan.

Dan mencium kelicikan Belanda dimana NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, dimana beliau ingin pemain PSSI yang dikirimkan untuk bertanding. Namun akhirnya dikirimkan kesebelasan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI atau pribumi dan menggunakan bendera NIVU yang sudah diakui FIFA.

Sesaat pada masa prnjajahan Jepang, semua bond sepak bola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak di permainkan kembali oleh masyarakat.

1948, pesta akbar olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan pertama kali di Solo. 12 cabang olahraga telah dipertandingkan pada saat itu. Berbagai macam permainan olahraga semakin digemari dan popular di masyarakat Indonesia, terutama sepak bola yang mengakibatkan kebutuhan akan kelengkapan penunjang lahraga semakin meningkat dan di tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru juga menyediakan peralatan sepakbola.

Henbal, trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas telah menjadi istilah lokal yang merupakan pengaruh bahasa belanda. Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah persepakbolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub di Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain indo mulai luntur di tahun 1960-an

19 April 1930, PSSI dibentuk di Yogyakarta dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia sebagai organisasi olahraga yang lahir pada masa penjajahan Belanda. PSSI dibentuk karena ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. Apabila diteliti lebih lanjut, saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibantu oleh muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan dengan strategi menanam benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia yang ikut bergabung.

Soeratin Sosrosoegondo merupakan pendiri PSSI yang pekerjaannya sebagai seorang insinyur sipil. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali, Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda, Sizten en Lausada, yang berpusat di Yogyakarta. Di sana ia merupakan satu-

satunya orang Indonesia yang duduk sejajar dengan komisaris perusahaan konstruksi besar itu. Akan tetapi, karena kecintaan beliau kepada bangsa ini sangat tinggi, beliau kemudian memutuskan untuk mundur dari perusahaan tersebut.

Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, beliau menyadari kepentingan pelaksanaan berbagai keputusan yang telah disepakati bersama dalam pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28

Oktober 1928 (Sumpah Pemuda). Soeratin melihat sepak bola sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda.

Dalam mewujudkan impiannya, Soeratin rajin mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi secara diam-diam untuk menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian, ketika mengadakan pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta, Soeri, ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta), dan juga pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi sepak bola nasional. Selanjutnya, pematangan gagasan tersebut dilakukan kembali di Bandung, Yogyakarta, dan Solo yang dilakukan dengan beberapa tokoh pergerakan nasional, seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A. Hamid, dan Soekarno (bukan Bung Karno). Sementara itu, untuk kota-kota lainnya, pematangan dilakukan dengan cara kontak pribadi atau melalui kurir, seperti dengan Soediro yang menjadi Ketua Asosiasi Muda Magelang.

Pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil dari VIJ (Sjamsoedin, mahasiswa RHS), BIVB - Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Gatot), PSM - Persatuan sepak bola Mataram Yogyakarta (Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo), VVB - Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (Soekarno), MVB - Madioensche Voetbal Bond (Kartodarmoedjo), IVBM - Indonesische Voetbal Bond Magelang (E.A. Mangindaan), dan SIVB - Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Pamoedji). Dari hasil pertemuan tersebut, diambil keputusan untuk mendirikan PSSI, yang merupakan singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Nama PSSI lalu diubah dalam kongres PSSI di Solo pada tahun 1930 menjadi Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya.

Dari masa Soeratin Sosrosoegondo 1930 hingga Nurdin Halid 2011 persepakbolaan nasional terus berkembang walaupun perkembangan dunia persepakbolaan Indonesia ini mengalami pasang surut dalam kualitas pemain, kompetisi dan organisasinya. Akan tetapi olahraga yang dapat diterima di semua lapisan masyarakat ini tetap bertahan apapun kondisinya. PSSI sebagai induk dari sepakbola nasional ini memang telah berupaya membina timnas dengan baik,

menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh masih kurang membanggakan bagi masyarakat pencinta bola.

Hal kurang mambaggakan ini disebabkan pada cara pandang yang keliru. Untuk mengangkat prestasi Timnas, tidak cukup hanya membina Timnas itu sendiri, melainkan juga dua sektor penting lainnya yaitu kompetisi dan organisasi, sementara tanpa disadari kompetisi nasional kita telah tertinggal.

Padahal di era sebelum tahun 70-an, banyak pemain Indonesia yang bisa bersaing di tingkat internasional sebut saja era Ramang dan Tan Liong Houw, kemudian era Sucipto Suntoro dan belakangan era Ronny Pattinasarani hal ini di karnakan sudut pandang kepengurusan PSSI yang masih fokus terhadap tujuan utama nya yang membina dan menyalurkan pemain-pemain lokal agar setara dengan pemain asing. Yang tidak mencampuradukan urusan politik dan masalalah kepentingan pribadi ke dalam PSSI.

PSSI pun mewadahi pertandingan – pertandingan yang terdiri dari pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus daerah yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin dari PSSI. Pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan pekan Olah Raga Nasional (PON). Pertandingan – pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari luar negeri dengan ijin PSSI.

Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah – daerah di seluruh Indonesia . Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat.
Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal

1 November 1952 pada saat congress FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zamanha memperbaiki kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.

Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2

Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu – satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.

2.2 Kompetitor
2.2.1 Kompetitor Langsung

Kompetitor langsung yang di analisa berdasarkan acuan demografis, geografis dan positioning, dimana banyak tabloid olahraga yang sering membuat poster sebagai bonus, seperti tabloid Bola Indonesia, tabloid soccer, Tabloid kompas bola dan lain-lain.

2.2.2 Kompetitor Tidak Langsung
Berdasarkan analisa, kompetitor tidak langsung tercatat lebih membahayakan dibanding kompetitor langsung, namun hanya berlaku bagi kelas demografi tertentu dimana sekarang media internet sudah menjadi pusat informasi yang di gunakan di hampir semua kalangan, dan gambar-gambar berupa poster maupun foto para pemain sepakbola sangat mudah ditemukan dengan resolusi yang baik, ditambah situs-situs dan blog pribadi yang dengan kemampuan teknis grafis, mereka banyak membagikan karya-karya mereka berupa idola mereka dengan resolusi high quality print. Sebut saja kepakgaruda.wordpress.com dan situslain nya seperti Behance.com, Deviantart.com.

2.3 Target Audience
2.3.1 Target Premier
Demografi
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Usia : 20 – 40 Tahun Kelas Sosial : Level B-A+
Geografi
Kota-kota Besar Indonesia
Psikografis
a. Personality
- Suka Sepakbola
- Menghargai sejarah sepakbola Indonesia
- Cinta Tim Nasional Indonesia
- Menghargai bangsa Indonesia
- Menghargai karya seni anak bangsa
− Suka menghargai momen-momen bersejarah

b. Behaviour
- Suka mengoleki atribut-atribut sepakbola
- Mengikuti perkembangan Timnas dari tahun ke tahun
- Hobi mengumpulkan data mengenai sepakbola
− Orang yang mengagumi Timnas Indonesia.

c. Lifestyle
- Berpendidikan dan bersekolah dengan akreditasi baik.
- Senang membeli pernak-pernik yang berkaitan dengan sepakbola.
- Sering menonton pertandingan sepak bola di luar rumah.

2.3.2 Target Sekunder
Demografi

Jenis Kelamin :
Pria dan Wanita

Usia :
17 – 50 Tahun

Kelas Sosial :
Semua kalangan

Geografi :
Kota-kota besar di Indonesia

Psikografi :
Masyarakat umum yang
menyukai

sepakbola Nasional, dan menghargai atau menyukai para legenda (pemain)
sepakbola Indonesia.

2.4 Analisa SWOT
2.4.1 Strength (Kekuatan)
- Indonesia memiliki sejarah gemilang dalam dunia sepakbola internasional
Dimana hal ini cukup menarik bagi masyarakat Indonesia yang penuh rasa nasionalisme

- Tim nasional Indonesia memiliki pemain-pemain idola pada era nya masing-masing yang sempat terkenal bahkan ditakuti lawan di kawasan Asia.

- Masyarakat Indonesia yang kebanyakannya penggemar sepakbola

- Masyarakat Indonesia yang menjadikan sepakbola sebagai olahraga utama yang sering di mainkan di segala kalangan dan usia

- Banyaknya masyarakat yang fanatik akan sepakbola

- Berhasilnya program PSSI dalam regenerasi timnas yang menghasilkan pemain muda berbakat

- Adanya idola baru dalam persepakbolaan nasional
2.4.2 Weakness (Kelemahan)

- Tim nasional Indonesia tidak pernah menghasilkan hasil yang membanggakan akhir-akhir ini

- Permainan politik yang masuk terlalu dalam pada persepakbolaan Indonesia yang mengakibatkan hancurnya kepengurusan organisasi sepakbola Indonesia (PSSI)

- Banyak pihak-pihak yang ingin “menumpang” pada persepakbolaan nasional

- Kurang seriusnya perhatian pemerintah dalam mendukung tim nasional
Indonesia dalam hal ini dukungan sarana dan materi

- Lemahnya regenerasi pada Timnasional Indonesia
2.4.3 Opportunity (Kesempatan)

- Dukungan masyarakat Indonesia yang sealu menyambut baik timnas

- Kembalinya popularitas sepakbola nasional ( setelah ajang AFF )

- Diberlakukan nya sistem naturalisasi

- Pergantian kepengurusan lama dengan yang baru

- Adanya ajang pertandingan baru atau liga baru di persepakbolaan Indonesia (LPI) yang dapat memperluas wadah talenta-talenda baru dalam persepakbolaan nasional
2.4.4 Threat (Ancaman)

- Selain banyak masyarakat yang optimis terhadap timnas ada juga masyarakat yang pesimis terhadap timnas

- Banyak masyarakat yang menganggap bahwa orang Indonesia tidak memiliki bakat dalam bermain sepakbola dikarenakan faktor teknik dan fisik yang susah bersaing dengan bangsa-bangsa lain

- Tidak membaiknya kepengurusan PSSI dalam mewadahi sepakbola nasional

- Banyak nya permasalahan politik yang mengalihkan perhatian pemerintah dan masyarakat dalam mendukung timnas

Sejarah Sepak Bola

Sejarah Sepak Bola
Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.

Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.

Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.

Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.

Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.

Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.

Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.

Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.
1. Peraturan-peraturan
2. PERATURAN 13 – Tendangan Bebas
3. Tendangan bebas terbagi dua yaitu langsung atau tidak langsung. Untuk tendangan bebas langsung atau tidak langsung. Bola harus dalam keadaan berhenti ketika tendangan bebas (akan) dilakukan dan penendang bola tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum di sentuh oleh pemain lainnya.
4. Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang lawan, sebuah gol disahkan
· Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang sendiri, diberikan tendangan sudut kepada tim lawan.
5. Isyarat
Wasit memberikan isyarat tendanganbebas tidak langsung dengan mengangkat tangannya di atas kepalanya. Ia mempertahankan tangannya dalam posisi tersebut sampai tendangan dilakukan dan bola telah menyentuh pemain lain atau bola keluar dari lapangan permainan.
6. Bola masuk gawang
Sebuah gol dari tendangan tidak langsung disahkan apabila bola dimainkan oleh pemain lain sebelum bola tersebut masuk ke gawang.
· Jika bola pada tendangan bebas tidak langsung ditendang langsung masuk ke gawang lawan, tendangan gawang(goal kick) diberikan.
· Jika bola pada tendangan bebas tidak langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang sendiri,ia diberikan tendangan sudut kepada tim lawan.
7. Tendangan bebas langsung atau tidak langsung kepada tim yang bertahan :
· Seluruh pemain lawan harus berada pada jarak 9,15 meter (10 yard) dari bola;
· Seluruh pemain lawan tetap berada di luar daerah pinalti sampai bola dalam permainan;
· Bola dalam permainan
8. Ukuran Lapangan
9. PERATURAN 14 – Tendangan Pinalti
Sebuah tendangan pinalti dijatuhkan terhadap tim yang melakukan salah satu dari sepuluh pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, dan pelanggaran tersebut dilakukan didalam daerah pinaltinya sendiri pada saat bola masih dalam permainan.
Gol dapat langsung tercipta dari sebuah tendangan pinalti.
Waktu tambahan dapat diberikan untuk tendangan pinalti yang dilaksanakan pada akhir tiap-tiap babak atau pada akhir babak perpanjangan waktu.
Apabila tendangan pinalti dilakukan selama waktu permainan normal, atau diberikan tambahan waktu meskipun babak pertama atau keseluruhan waktu pertandinagn telah selesai untuk melaksanakan hukuman berupa tendangan pinalti atau pengulangan pelaksanaan tendangan pinalti, gol disahkamn, walupun sebelum melewati kedua tiang gawang dan di bawah mistar gawang:
· Bola menyentuh salah satu atau kedua tiang gawang dan/atau mistar gawang dan/atau kiper.
10. Peraturan 15 – Lemparan ke Dalam
Lemparan ke dalam adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Sebuah gol tidak dapat disahkan langsung dari lemparan ke dalam. Lemparan ke dalam diberikan :
· Bila bola sepenuhnya melewati garis samping, baik menggelinding di tanah maupun melayang di udara.
· Dilakukan dari titik di mana bola melewati garis samping.
· Diberikan kepada lawan dari pemain yang terakhir menyentuh bola.
11. Peraturan 16-Tendangan Gawang
Tendangan gawang adalah salah satu cara untuk memulai kembali permainan. Gol yang tercipta dari tendangan gawang langsung ke gawang lawan dinyatakan sah.
Tendangan gawang diberikan apabila:
· Seluruh bagian bola yang ditendang/disentuh oleh pemain dari tim tang menyerang, melewati garis gawang, baik menggelinding di tanah maupun melayang di udara, dan sesuai dengan peraturan Permainan 10 kejadian tersebut bukan merupakan gol.
12. Peraturan 17-Tendangan Sudut
Tendangan sudut adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Gol yang tercipta langsung dari suatu tendangan sudut dianggap sah tetapi hanya terhadap gawang tim lawan. Tendangan sudut diberikan, apabila:
· Seluruh bagian bola yang di tending/disentuh oleh pemain dari tim yang bertahan, melewati garis gawang, baik menggelinding di tanah maupun melayang diudara, dan sesuai dengan Peraturan 10 kejadin tersebut bukan merupan gol.
13. Macam-macam Pelanggaran Dalam Sepak Bola
-hands ball
-tekel keras
-mendorong
-off-side
-protes keras terhadap wasit/hakim garis
-mengangkat kaki terlalu tinggi ( saat duel )
-berlama-lama saat bola mati
-pelatih masuk lapangan/protes
-kiper menyentuh bola dengan tangan di luar kotak 16
-kiper menangkap bola back-pass
-memakai aksesoris saat bermain.
14. Tekhnik Dasar Bermain Sepak Bola
Yang pertama adalah passing, jika seorang pemain tidak memiliki teknik passing yang baik maka akan membuat aliran bola antar pemain akan terhambat. Didalam teknik passing, ada dua cara dalam menggunakannya. Passing dapat dilakukan dengan menggunakan kaki dalam dan kaki luar. Dan teknik ini harus dilatih setiap saat agar akurasi tendangannya tidak meleset dari sasaran
Kedua, dribbling, bagi seorang pemain sepak bola teknik dribling merupakan sebuah kemampuan vital agar dapat melewati lawan dan membuka ruang gerak bagi pemain lain. Dalam teknik dribbling ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan setiap pemain, seorang pemain dapat menggunakan kaki dalam, luar dan atas untuk melakukannya.

Terakhir adalah shooting, teknik ini biasa digunakan seorang pemain untuk dapat mencetak gol kegawang musuh. Apabila sebuah tim menghadapi lawan yang memiliki pertahanan yang solid, maka shooting merupakan jalan satu-satunya bagi sebuah tim untuk dapat menembus pertahanan tersebut.
15. Taktik/formasi permainan sepak bola

Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
1. 4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2. 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3. 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan striker tunggal)
4. 4-2-4 (2 sayap)
5. 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan striker tunggal)
6. 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2 striker)
7. 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8. 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah)
9. 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1 striker)
10. 4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3 striker tengah)
11. 4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
12. 3-4-3 (dengan winger)
13. 3-5-2 (dengan libero/sweeper)
14. 3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
15. 3-6-1
16. 5-4-1

Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.

16. Ukuran Bola
Ukuran: 68-70 cm Keliling:10 cm Berat: 410-450 gram Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)

17. Jumlah Orang Dalam Permainan Sepak Bola
Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang,Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4, Jumlah pemain cadangan maksimal: 12, Jumlah wasit: 1, Jumlah hakim garis: 2-4, Batas jumlah pergantian pemain: paling banyak sesuai jumlah pemain cadangan

18. Perlengkapan Pemain
Kaos bernomor (sejak tahun 1954), Celana pendek, Kaos kaki, Pelindung tulang kering, Alas kaki bersolkan karet.

19. Lama Permainan
Lama normal: 2x45 menit, Lama istiharat: 15 menit, Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit, Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai, Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan, Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit

PELANGGARAN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA

PELANGGARAN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.

Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .

A. WASIT DAN PETUGAS PERMAINAN
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.

Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan. Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.

LAMA PERMAINAN

LAMA PERMAINAN
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.

Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir)

POSISI PEMAIN


POSISI PEMAIN
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan. Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan. Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.

Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan. Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).




UKURAN LAPANGAN PERMAINAN

UKURAN LAPANGAN PERMAINAN
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter. Di bagian depan dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang. Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.

TEHNIK ATAU STRATEGI PERMAINAN SEPAK BOLA

TEHNIK ATAU STRATEGI PERMAINAN SEPAK BOLA
Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah Menendang ( kicking ), Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ), Menggiring ( dribbling ), Menyundul ( heading ), Merampas ( tacling ), Lemparan Kedalam ( trow – in ) dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping ). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.

1. Menendang ( kicking )Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.

A. Menendang dengan kaki bagian dalam.Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya adalah sebagai berikut :
* Badan menghadap sasaran di belakang bola. 
* Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
* kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
* setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).

B. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
* Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
* Kaki tendang berada dibelakang bola, dengan ujung kaki menghadap kedalam.
* kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
* Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
* Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.

C. Menandang dengan punggung kaki
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :

· Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu ada diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk. Kaki tending berada dibelakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan atau sasaran.


· Kaki tending tarik kebelakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat. Pada tengah-tengah bola gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan diangkat kearah sasaran.

2. Menghentikan Bola ( Stopping )Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :
· Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
· Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
· Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
· Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
· Kaki penghenti mengikuti arah bola. Untuk menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan punggung kaki, paha, dada, serta kepala apabila memungkinkan.

3. Menggiring BolaPada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
· Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
· Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya diayunkan kedepan.
· Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir kedepan.
· Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
· Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola.
· Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi kelapangan.

PENGERTIAN SEPAK BOLA

PENGERTIAN SEPAK BOLA
Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

Secara umum, cuma penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya cuma diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan. Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.

SEJARAH SEPAK BOLA

SEJARAH SEPAK BOLA
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
 
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
Sepak bola di Indonesia

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.

Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Davisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).